Pagi baru saja beranjak di Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Ngawi. Namun warga sudah ramai berkumpul di kebun jagung milik Perhutani karena adanya penemuan mayat seorang perempuan.
Mayat pertama kali ditemukan warga setempat yang sedang mencari rumput di lokasi. Penemuan mayat pada Senin, 23 Desember 2019 tersebut kemudian dilaporkan ke petugas dan membuat geger desa.
Saat ditemukan, mayat dalam keadaan telanjang dengan posisi telentang. Sejumlah luka juga ditemukan di bagian kepala dan leher bekas cekikan.
Tak lama sejumlah polisi tiba di lokasi dan melakukan olah TKP. Tak jauh dari lokasi, polisi menemukan celana, tas dan sepatu yang diduga milik korban.
Mayat perempuan itu selanjutnya dievakuasi ke ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi. Tak lama berselang, polisi mengungkap identitas mayat bernama Bella Diar Ulul Azmi (24) warga Desa Ngale, Paron, Ngawi.
Bella diketahui selama ini merupakan janda yang baru saja bercerai dengan suaminya selama setahun terakhir. Sehari-hari, perempuan 24 tahun itu tinggal bersama ibunya.
Sebelum ditemukan menjadi mayat, pada sore sehari sebelumnya Bella diketahui pamit keluar dengan mengendarai motor. Ia mengaku ke ibunya hendak berkumpul dan makan-makan dengan teman-temannya.
Polisi yang menyimpulkan korban merupakan korban pembunuhan selanjutnya melakukan penyelidikan, sejumlah saksi kemudian diperiksa.
Hasilnya, empat hari kemudian, polisi menangkap seorang residivis curanmor bernama M Iqbal Maulana warga Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu. Pria 19 tahun ditangkap petugas gabungan di Sidoarjo.
Petugas terpaksa menembak kedua kaki Iqbal karena berusaha kabur saat ditangkap. Dengan menggunakan kursi roda, Iqbal kemudian dikeler ke Mapolres Ngawi.
Kapolres Ngawi saat itu, AKBP Dicky Ario Yustisianto mengatakan Iqbal dan Bella pertama kali berkenalan melalui aplikasi grup obrolan. Dari sana keduanya lalu intens berkomunikasi.
"Jadi pelaku ini baru saling mengenal sebulan lalu melalui aplikasi percakapan online, Hello Yo. Motif pelaku membunuh hanya ingin merampas harta benda korban," ujar Dicky.
(abq/iwd)