7 Fakta Siswa SMP Al Izzah Kota Batu Diduga Dianiaya Teman di Asrama

7 Fakta Siswa SMP Al Izzah Kota Batu Diduga Dianiaya Teman di Asrama

Hilda Rinanda - detikJatim
Rabu, 06 Mar 2024 13:41 WIB
Al Izzah Leadership School Kota Batu
Al Izzah Leadership School Kota Batu. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Pilu dialami siswa kelas 7 SMP Al Izzah Leadership School, Kota Batu. Ia diduga dianiaya teman satu asramanya. Kasus tersebut telah dilaporkan ke polisi.

Informasi yang diterima detikJatim, korban berinisial JD (12). Dia diduga dianiaya oleh temannya berinsial F. Dugaan penganiayaan itu terjadi di kamar asrama pada Minggu (3/3).

Korban mengalami lebam usai menerima kekerasan ini. Saat ini, polisi tengah memeriksa sejumlah saksi untuk menguak kasus kekerasan yang menimpa korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Sederet Fakta Siswa SMP Al Izzah Kota Batu Diduga Dianiaya Teman:

1. Awal Mula Terungkapnya Kasus Penganiayaan

Kakak korban, Agus Setyawan (29) mengatakan, awal mengetahui kejadian yang menimpa adiknya itu setelah mendapat laporan dari salah satu pengasuh di asrama. Pengasuh asrama itu menyampaikan bahwa JD terlibat perkelahian.

"Saya dikabarin pengasuhnya. Penyampaiannya waktu itu berantem sama temennya karena ejek-ejekan dan dijelaskan kalau mukanya agak sakit. Setelah itu, selang sekitar 1 jam saya telepon adik saya," ujarnya kepada detikJatim, Senin (4/3/2024).

ADVERTISEMENT

2. Kronologi Kejadian

Pada saat telepon itulah, JD menceritakan kronologi yang telah dia alami kepada Agus. JD mengatakan bahwa peristiwa itu memang bermula saat JD bersama dengan F, temannya dan teman-teman korban lainnya saling ejek soal Ambalan Pramuka di kamar asrama.

Tiba-tiba, F marah karena tidak terima dengan ejekan JD kemudian melayangkan pukulan beberapa kali kepada adik Agus. Teman-temannya yang melihat pun ketakutan dan tidak berani memisahkan keduanya.

"Temannya yang di kamar itu langsung lari keluar minta pertolongan. Tidak berselang lama teman-teman JD datang dan memisahkan mereka. Pada saat itu F juga sempat mengancam teman JD yang (berupaya) misahin (memisahkan) mau dipukuli juga," terang Agus.

3. Kakak Korban Tegaskan Adiknya Dianiaya Bukan Berkelahi

Mendengar cerita adiknya, Agus meragukan keterangan pengasuh asrama terkait JD terlibat perkelahian dengan F. Sebab saat ditanya, JD mengaku tidak memberikan perlawanan sama sekali saat dipukuli oleh F.

"Sampai saya pastikan apakah bales mukul? Dan kata adik saya bilang tidak. Artinya ini bukan perkelahian tapi bentuk penganiayaan karena adik saya tidak membalas sama sekali saat dipukuli itu," ungkapnya.

4. Korban Lapor Polisi

Pria yang tinggal di Bantur, Kabupaten Malang itu langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Batu. Dia bersyukur setelah melaporkan perkara itu, petugas langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.

"Begitu dengar kabar ini, keluarga langsung laporan ke Polres Batu dan langsung memperoleh respons cepat. Petugas langsung datang ke Mahad Al Izzah dan sudah dilakukan visum serta proses laporan," kata Agus.

Dia menyampaikan, jalur hukum yang ditempuh ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan pembelajaran. Sebab jika tidak mengambil langkah hukum, dikhawatirkan kejadian serupa kemungkinan bisa terjadi lagi.

"Saya sangat menyayangkan perbuatan tersebut karena tindak kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. Ini juga menjadi kekhawatiran kami apalagi beberapa waktu lalu sempat ada kekerasan di salah satu ponpes di Kediri sampai meninggal dunia," terangnya.

"Kami (keluarga) memasukkan JD ke Al Izzah karena kami percaya itu adalah pilihan terbaik. Seharusnya dengan adanya kasus di Kediri itu Al Izzah bisa melakukan pengawasan yang lebih ketat agar tindak kekerasan tidak terjadi," sambungnya.

5. Humas Al Izzah Bantah Adanya Penganiayaan

Sementara itu, Humas Al Izzah Budi Utomo membantah kabar tersebut. Dia menegaskan, tidak ada tindakan dugaan penganiayaan di sekolah internasional tersebut.

"Untuk informasi tersebut (dugaan penganiayaan yang dialami salah satu siswa SMP) tidak ada," tegas Budi singkat.

6. Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Pernyataan Budi ini bertolak belakang dengan keterangan polisi. Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo memastikan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan dari keluarga korban terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Kini, polisi sedang melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi pun diperiksa untuk mendalami kasus ini.

Pada kemarin (5/3), penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Batu telah mendatangi Sekolah Al Izzah yang berada di Jalan Indragiri, Sumberejo, Kecamatan/Kota Batu. Petugas datang untuk melakukan pemeriksaan kepada 4 saksi.

"Kemarin itu kan ada 4 saksi dari teman korban sudah kita periksa. Karena semua masih di bawah umur jadi kita kerahkan dari unit PPA," terang Rudi.

Hari ini (6/3), Polres Batu kembali melakukan pemeriksaan saksi. Ada 2 saksi baru yang akan diperiksa penyidik.

"Pemeriksaan saksi-saksi sampai saat ini masih berlanjut. Hari ini ada 2 saksi baru yang akan kita periksa. Mereka masih teman korban yang ada di TKP saat itu," ujar Rudi.

7. Kondisi Siswa SMP Al Izzah

Polisi mengungkap kondisi siswa kelas 7 SMP berinisial JD (12) yang diduga dianiaya teman berinisial F. Usai mendapat penganiayaan di asrama, korban menderita memar pada wajahnya.

"Pasca kejadian korban mengalami memar. Pada saat laporan diterima sudah menjalani visum juga dan sekarang kita menunggu hasil visum keluar," ujar Rudi.

Sebelumnya, banyak yang menyebut kejadian ini merupakan perkelahian antarpelajar. Namun, polisi menyebut, kondisi F dalam keadaan baik-baik saja dan tidak menderita luka apapun.

"Kalau hasil pemantauan kami saat ini kondisi keduanya (JD dan F) cukup baik. Mereka beraktivitas seperti pada umumnya. Baik di sekolah maupun asrama," ungkapnya.




(hil/dte)


Hide Ads