Siang baru saja beranjak di Desa Sumberwudi, Karanggeneng, Lamongan. Sunarto (44) tampak mampir di warung kopi milik kenalannya, Imam Winarto (38). Di sana, Sunarto memesan es teh dan berbincang-bincang dengan Imam.
"Piye, warung ramai opo sepi? (Bagaimana, warung ramai atau sepi?)," tanya Sunarto ke Imam membuka percakapan saat itu.
Ditanya seperti itu, Imam menjawab warungnya memang lagi sepi. Pria yang juga sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan itu lalu mengeluhkan kondisi perekonomiannya yang tengah terlilit utang ke Sunarto.
Mendengar keluhan ini, Sunarto menawarkan pekerjaan Imam dengan imbalan Rp 100 juta. Pekerjaan yang dimaksud Sunarto adalah membunuh Rowaini (68), yang tak lain masih tetangga Imam. Tawaran ini diterima Imam asalkan imbalannya Rp 200 juta.
Sunarto hanya diam saja mendengar permintaan upah Rp 200 juta dari Imam untuk menghabisi Rowaini. Namun diamnya Sunarto bukan menolak, sebab selanjutnya, ia sepakat dengan permintaan Imam.
Sunarto lalu meminta agar Imam menghilangkan nyawa Rowaini dengan racun. Tapi, Imam menolaknya. Sebab, ia berencana menghabisi Rowaini dengan caranya sendiri, yakni dengan senjata tajam, pisau.
Sunarto pun sepakat dengan apapun cara akan dilakukan Imam untuk menghabisi Rowaini. Sebagai tanda bukti, Sunarto lalu memberikan uang down payment (DP) sebesar Rp 200 ribu. Sedangkan upah Rp 200 juta akan diberikan setelah pekerjaan tuntas.
Rowaini yang menjadi target rencana pembunuhan merupakan mantan ibu tiri Sunarto. Rowaini diketahui pernah menjadi istri kedua Supangkat, bapak kandung Sunarto. Supangkat dan Rowaini menikah pada 1992 dan kemudian bercerai 2003.
Namun selama menjadi ibu tiri, Sunarto rupanya menyimpan bara dendam terhadap Rowaini. Dendam Sunarto dipicu karena sakit hati dengan ucapan-ucapan Rowaini saat masih jadi ibu tirinya. Selain itu, Sunarto juga sakit hati karena Rowaini pernah melaporkan bapaknya, Supangkat ke polisi.
Laporan Rowaini saat itu terkait perselingkuhan Supangkat dengan karyawan tokonya bernama Uswatun. Belakangan, Uswatun kemudian dinikahi Supangkat, sedangkan Rowaini kemudian bercerai akibat perselingkuhan Supangkat. Sunarto sendiri merupakan anak Supangkat dari hasil pernikahan istri pertama Supangkat bernama Kasmiyatun.
Dendam Sunarto itu kemudian kembali muncul karena Rowaini ternyata kerap membeli material di toko bangunan milik bapaknya. Sunarto khawatir kehadiran Rowaini ini bisa mengganggu rumah tangga bapaknya yang dikenal sebagai pengusaha material bangunan itu.
Karena hal ini lah, Sunarto lalu berniat untuk membunuh Rowaini dengan menyuruh Imam sebagai eksekutornya. Imam dipilih Sunarto karena masih bertetangga juga paham dengan situasi rumah Rowaini.
(abq/iwd)