Perkelahian di parit itu berawal dari miras jahanam yang menyebabkan Fahrudin hilang kendali. Duo sahabat itu sempat pesta miras.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdan mengungkapkan, Ahmad dan Fahrudin sejatinya adalah sahabat dekat. Mereka seling jalan bersama karena memang tinggal berdekatan.
"Keduanya merupakan teman yang cukup dekat dan kerap nongkrong bersama. Sebelum ditemukan tewas, mereka menggelar pesta minuman keras," ungkap Aldhino, Senin (25/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aldhino menambahkan, di tengah pesta miras itu Fahrudin dan Ahmad cekcok. Mereka saling ejek hingga akhirnya terjadilah perkelahian maut di parit tersebut. Kala itu Fahrudin yang setengah sadar benar-benar kalap menghajar sahabatnya sendiri.
"Lokasi pesta miras tak jauh dari lokasi kejadian tempat ditemukannya korban tergeletak usai keluar dari parit. Saat berkelahi keduanya juga dalam kondisi mabuk," tambah Aldhino.
Akibat perkelahian itu Ahmad tumbang tak sadarkan diri. Sebenarnya saat itu, kata Aldhino, keluarga berusaha memberikan pertolongan maksimal kepada Ahmad. Mereka cepat-cepat membawa Ahmad ke puskesmas terdekat. Namun, kondisi Ahmad saat itu memang tengah meregang nyawa.
"Sempat dilarikan ke puskesmas, tapi karena kritis korban dirujuk ke RSUD Ibnu Sina. Namun, nyawa korban tidak terselamatkan akibat tersedak lumpur di lokasi kejadian hingga mengganggu pernapasan," beber Aldhino.
Hingga sekarang belum diketahui pasti kata-kata apa yang memicu keduanya cekcok saat pesta miras. Polisi masih mendalami keterangan Fahrudin lebih lanjut.
![]() |
Yang jelas, berdasarkan bukti-bukti yang dikantongi-mulai rekaman video, keterangan para saksi, hingga hasil autopsi- polisi tak ragu untuk menetapkan Fahrudin sebagai tersangka.
"Dia (Fahrudin) terbukti melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal," tegas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 tersebut.
Sementara paman Ahmad, Munif mengatakan, dari informasi yang dia dapatkan, keponakannya itu sempat mengomentari status Facebook Fahrudin terkait miras. Setelah dikomentari, Fahrudin lalu meminta Ahmad untuk datang ke lokasi pesta miras.
"Keponakan saya ini katanya mengomentari status pelaku. Katanya 'pesta miras kok nggak diajak'. Kemudian pelaku meminta Ahmad ini datang," kata Munif.
Setelah datang, lanjut Munif, minuman di lokasi yang didatangi Ahmad habis. Ia menduga inilah yang menjadi pemicu cekcok hingga akhirnya terjadilah perkelahian.
"Memang keduanya ini teman satu desa. Cuman beda RT. Entah itu karena pengaruh miras, jadi pelaku tega menghabisi nyawa keponakan saya," tukas Munif.
Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)