7 Fakta Tewasnya Ahmad gegara Berkelahi yang Sempat Dibilang Kecelakaan

7 Fakta Tewasnya Ahmad gegara Berkelahi yang Sempat Dibilang Kecelakaan

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 25 Des 2023 12:15 WIB
Remaja gresik tewas berkelahi di parit
Remaja Gresik tewas berkelahi di parit. Foto: Jemmi Purwodianto
Gresik -

Ahmad Dwi Maulana Ade Suryamoh (17) tewas usai berkelahi dengan MFR di parit, Jalan Abar-Abir, Bungah, Gresik. Keluarga awalnya mengira tewas karena kecelakaan tunggal.

Namun, akhirnya terungkap perkelahian penyebab tewasnya korban karena perkelahian. Keluarga pun melaporkan kejadian ke polisi, dan Polres Gresik telah mengamankan MFR.

Berikut fakta-fakta tewasnya Ahmad karena berkelahi di parit:

1. Korban Dikira Tewas Kecelakaan

Mayat Ahmad ditemukan tewas di sebuah parit, Jalan Raya Abar-Abir, Jumat (22/12) sekitar pukul 17.00 WIB. Keluarga menerima kabar jika Ahmad tewas kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Ahamd dimakamkan keeseokan harinya, Sabtu (23/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Awalnya, keluarga menganggap kematian Ahmad sebagai sebuah musibah.

2. Keluarga Menerima Video Perkelahian

Namun, pada malam harinya sekitar pukul 18.00 WIB, keluarga Ahmad menerima sebuah video yang cukup mengejutkan. Video tersebut merekam perkelahian antara Ahmad dengan remaja laki-laki di parit.

ADVERTISEMENT

Video berdurasi 44 detik memperlihatkan Ahmad berkelahi dengan MFR di parit yang airnya berwarna hitam. Keduanya berguling-guling dan baku hantam di dalam selokan.

Kepala Ahmad tampak dimasukkan ke dalam air parit yang berlumpur pekat. Terdengar percakapan seorang wanita dan pria yang merekam video tersebut. Mereka bercakap dalam bahasa Jawa.

"Mati loh iku nek diterusno. Temen iku mati, saya yakin gak suwe mati iku dijejelno nang banyu ngono. Mati nggak iso ambegan. (Mati loh itu kalau diteruskan. Beneran mati itu, saya yakin nggak lama mati itu dimasukkan ke air gitu. Mati nggak bisa bernapas," kata wanita berbaju kuning di dalam video tersebut seperti yang dilihat detikJatim, Minggu (24/12/2023).

Sementara pria yang berada di video itu bertanya kepada wanita tersebut mengenai identitas kedua remaja yang berkelahi. Ia bertanya apakah wanita itu mengenal remaja tersebut.

"Batinku aku pas lewat kok ada orang teriak-teriak. Sampean kenal ta? Budale mrene mau goncengan? (Pas aku lewat tadi kok ada yang teriak-teriak. Kamu kenal ta? Berangkatnya ke sini tadi boncengan?)" tanya si pria kepada wanita berbaju kuning.

Wanita tersebut mengatakan tidak mengenal kedua remaja yang terlibat perkelahian. Ia hanya mengetahui ada perkelahian di selokan karena mendengar keributan.

"Ya iki sepeda e loro. Gowo sepeda dewe-dewe. Sopo se iku, koncone lo gak iso ambekan. Mati iku, yakin gak suwe mati iku. (Ya ini sepeda motornya dua. Bawa sepeda motor sendiri-sendiri. Siapa sih itu, temannya loh nggak bisa bernapas. Mati itu, yakin nggak lama mati itu) " kata wanita tersebut.

Keluarga mengenali remaja yang berkelahi dengan Ahmad. Remaja itu berinisial MFR, yang tak lain adalah teman Ahmad.

3. Kejanggalan Kematian Ahmad

Meski sempat menerima kematian Ahmad sebagai musibah karena kecelakaan, keluarga merasa ada yang janggal. Awalnya kakak korban mendapatkan informasi dari teman-temannya bahwa Ahmad kecelakaan. Kakak korban pun langsung mendatangi lokasi.

"Pas didatangi ini keponakan saya (Ahmad) badannya penuh lumpur. Kemudian kami minta air dari warung untuk membersihkan. Setelah itu dibawa ke rumah sakit terdekat," kata Munif Ridwan, salah satu keluarga korban kepada detikJatim di ruang tunggu kamar mayat RSUD Ibnu Sina.

Ahmad kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina karena kritis. Namun, nyawa korban tak tertolong setelah beberapa jam menjalani perawatan.

"Karena kami mengiranya kecelakaan tunggal, keluarga menolak untuk diautopsi. Kami juga nggak laporan ke polisi," tutur Munif.

Namun, setelah dimakamkan, keluarga heran karena sepeda motor yang digunakan korban tidak mengalami kerusakan. "Katanya kecelakaan, tapi sepeda motor almarhum ini kok nggak lecet sedikit pun," tuturnya heran.

Kecurigaan keluarga pun terjawab ketika mendapatkan video perkelahian antara korban dengan MFR. Keluarga pun mencium gelagat aneh MFR saat datang tahlilan ke rumah. MFR memberikan sejumlah uang sembari mengaku dirinya menolong Ahmad saat kecelakaan.

"Setelah menggelar doa bersama untuk almarhum, pelaku (MFR) bersama keluarganya datang ke rumah untuk memberikan santunan. Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan. Padahal kami sudah tahu ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku," terang Munif.

"Lah kalau memang waktu itu menolong, kenapa memberikan santunan? Wong dia nggak nabrak atau menyakiti ponakan saya," sambungnya.

4. Keluarga Lapor Polisi

Keluarga Ahmad sengaja tidak memberitahukan kepada pelaku bahwa sudah melihat video rekaman perkelahian korban dan MFR. Tujuannya agar pelaku tidak melarikan diri.

Mereka kemudian melaporkan peristiwa tersebut. Keluarga Ahmad menduga korban tewas bukan karena kecelakaan tetapi berkelahi.

"Setelah pelaku dan keluarganya pulang, kami melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bungah. Kemudian laporan kami diteruskan ke Polres Gresik," tukasnya.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdan membenarkan laporan tersebut. Unit Resmob Polres Gresik langsung menyelidiki penyebab kematian Ahmad usai dilaporkan keluarga.

"Iya, ada dugaan perkelahian yang menyebabkan korban meninggal. Ini masih memeriksa saksi dan melakukan olah TKP," kata Aldhino, Minggu (24/12/2023).

5. Makam Ahmad Dibongkar dan Jenazahnya Diautopsi

Setelah mendapat laporan kejanggalan kematian Ahmad, polisi dibantu dokter forensik akhirnya melakukan ekshumasi. Makam Ahmad dibongkar untuk mencari penyebab kematiannya.

Jenazah korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk diautopsi. Keluarga turut mendampingi proses autopsi itu.

"Saat ini proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Aldhino.

6. Hasil Autopsi

Polisi telah menerima hasil autopsi jenazah Ahmad. Hasil autopsi tersebut menunjukkan ada luka memar di jenazah korban.

"Kami sudah melakukan autopsi terhadap korban, kemudian hasil autopsi dari keterangan dokter ditemukan bahwa ada luka memar di bagian kepala sebelah kiri," ungkap Komang.

Hasil autopsi juga menemukan air bercampur lumpur yang memenuhi saluran pernapasan korban. Ini diduga karena MFR berulang kali mencelupkan kepala Ahmad ke dalam parit.

"Ada lumpur di area saluran pernapasan dan pencernaan. Terutama di bagian paru-paru hingga lambung," tambah Komang.

Pun begitu, Komang belum membeberkan secara rinci kasus penganiayaan tersebut. Menurutnya, saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

"Ini masih kami dalami, tapi dari hasil-hasil yang sudah didapatkan kemungkinan besar ini adalah penganiayaan menyebabkan kematian. Tetapi, perlu kami pastikan lagi di penyelidikan," tukasnya.

7. Satu Orang Diamankan

Remaja yang berkelahi dengan Ahmad telah diamankan polisi. Dia tak lain adalah MFR.

MFR sempat membuat alibi Ahmad tewas kecelakaan. Polisi pun terus mendalami keterangan MFR, terutama terkait motif perkelahian.

"Pelaku sudah kami amankan satu orang (MFR), dan untuk motifnya sampai saat ini masih kami dalami," jelas Kanit Resmob Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads