Alibi Janggal Fahrudin Tutupi Penyebab Kematian Ahmad di Parit

Alibi Janggal Fahrudin Tutupi Penyebab Kematian Ahmad di Parit

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Senin, 25 Des 2023 14:54 WIB
Mayat Ahmad korban penganiayaan usai diautopsi di RSUD Ibnu Sina.
Jenazah Ahmad usai diautopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

MFR alias Muhammad Fahrudin Rizqi Maulana (20) telah ditangkap Unit Resmob Sat Reskim Polres Gresik. Ia ditangkap usai dilaporkan menganiaya Ahmad Dwi Maulana Ade Suryamoh (17) hingga tewas.

Ahmad, sebelumnya dikabarkan meninggal dunia usai kecelakaan tunggal di parit, Jalan Abar-abir, Bungah, Gresik. Padahal remaja di Gresik itu meninggal dunia usai berkelahi dengan Fahrudin di parit.

Untuk menutupi perbuatannya, Fahrudin sempat datang ke rumah duka mengucapkan belasungkawa dan memberikan santunan. Bahkan, Fahrudin juga mengatakan ia sempat menolong korban saat kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah menggelar doa bersama untuk almarhum, pelaku bersama keluarganya datang ke rumah untuk memberikan santunan. Katanya dia yang sempat menolong waktu kecelakaan itu," kata Munif salah satu keluarga korban, Senin (25/12/2023).

Keluarga korban sebenarnya sudah mengetahui alibi Fahrudin. Sebab, sebelum Fahrudin bersama keluarganya datang, keluarga Ahmad sudah melihat video perkelahian keduanya di parit.

ADVERTISEMENT

"Padahal kami sudah tahu ada perkelahian antara ponakan saya dengan pelaku. Setelah dimakamkan, kami baru menerima video tersebut," terang Munif.

Terlebih, keluarga Ahmad juga sempat heran karena sepeda motor yang digunakan korban tidak mengalami kerusakan. Padahal korban disebut tewas karena kecelakaan.

"Sebelum menerima video itu, keluarga sempat curiga. Katanya kecelakaan, tapi sepeda motor almarhum ini kok nggak lecet sedikit pun," tuturnya heran.

Kecurigaan keluarga terjawab ketika mendapatkan video perkelahian antara korban dengan temannya. Selain rekaman tersebut, keluarga semakin yakin dengan kejanggalan kematian Ahmad ketika pelaku dan keluarganya mendatangi rumah korban.

"Dari semua itu, kami akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi," tutur Munif.

Munif mengaku keluarganya memang sengaja tidak memberitahu pelaku bahwa pihaknya sudah melihat video rekaman perkelahian tersebut. Hal itu agar pelaku tidak melarikan diri.

"Setelah pelaku dan keluarganya pulang kami melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bungah. Kemudian laporan kami diteruskan ke Polres Gresik," pungkasnya.

Sebelumnya, polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan Ahmad meninggal. Setelah melakukan ekshumasi, polisi melakukan autopsi.

"Kami sudah melakukan autopsi terhadap korban, kemudian hasil oautopsi dari keterangan dokter, ditemukan ada luka memar di bagian kepala sebelah kiri," kata Kanit Resmob Sat Reskrim Polres Gresik IPDA Komang Andhika Haditya Prabu kepada detikJatim, Minggu (24/12).

Selain luka pada kepala, terdapat air lumpur selokan memenuhi saluran pernapasan korban. Perkelahian antara korban dengan temannya diketahui berada di selokan berisi air lumpur.

"Ada lumpur di area saluran pernapasan dan pencernaan. Terutama di bagian paru-paru hingga lambung," tambah Komang.




(irb/dte)


Hide Ads