Tiga napi teroris dari Rutan Cikeas dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Kediri. Pemindahan melibatkan petugas Densus 88 Antiteror yang bersenjata lengkap.
Tiga napiter tersebut adalah AS (42) asal Gresik, HS (45) asal Malang, serta W (36) asal Makassar. Kalapas Kelas IIA Kediri Hanafi mengatakan ketiganya tidak dalam satu jaringan.
"Pagi tadi kami terima, dan ketiganya tidak dalam satu jaringan selama ini," jelas Hanafi kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanafi menambahkan selama di Lapas Kediri, nantinya mereka akan menjalani pembinaan. Untuk itu, pihak Lapas Kediri telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk memperlancar pembinaan itu.
![]() |
"Kita sudah koordinasi sama kemenag, serta sejumlah ulama di Kota Kediri untuk membina mereka," Kata Hanafi.
Kembali dipercayanya Lapas Kediri untuk membina napiter, menurut Hanafi menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya. Karena, pihaknya harus membagi fokus pembinaan dengan narapidana lainnya.
Selain itu adanya narapidana teroris juga membuat pengawasan di Lapas Kediri diperketat. Hanafi tidak ingin bila narapidana maupun petugas lapas justru terpengaruh oleh narapidana teroris itu.
"Tentunya ini jadi tantangan bagi kami, dan kami sedikit saja tidak gentar untuk membina mereka. Jangan sampai narapidana kami yang ada selama ini justru terpengaruh oleh mereka," tegas Hanafi.
![]() |
Untuk mencegah hal itu, ketiga napi teroris itu akan ditempatkan secara terpisah, dan sendiri-sendiri.
"Mereka akan kami pisah, tidak jadi satu dan sendiri-sendiri agar tidak mempengaruhi yang lain," imbuh pria asal Madura itu.
Sebelumnya, Lapas Kelas IIA Kediri pernah menerima napi teroris untuk pembinaan. Pembinaan tersebut berjalan lancar hingga napi teroris itu sudah berbaiat kepada NKRI dan sudah bebas menjalani masa hukumannya.
(abq/iwd)