Tulang Belikat Petugas Satpol PP Surabaya Patah Usai Diinjak-injak Buruh

Tulang Belikat Petugas Satpol PP Surabaya Patah Usai Diinjak-injak Buruh

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 01 Des 2023 12:22 WIB
satpol pp surabaya ditendang pendemo
Petugas Satpol PP yang dianiaya buruh alami patah tulang/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Dua petugas Satpol PP Kota Surabaya berinisial AM dan TA ditendang dan diinjak-injak oknum buruh pendemo UMK Jatim 2024 di Surabaya. Kedua petugas Satpol PP yang cedera itu kini dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser mengatakan, salah satu anggotanya mengalami patah tulang usia diinjak-injak buruh. Yakni pada tulang belikat, tepatnya pada tulang yang terletak di bagian tulang rusuk atas pada bagian bahu.

"Setelah dilakukan rontgen difoto terlihat ada TA mengalami patah tulang belikat sebelah kanan. Satunya ada retak di dada kanan," kata Fikser, Jumat (1/12/2203).

Ia mengatakan, petugas Satpol PP berinisial TA dan AM menjalani perawatan intensif sekaligus observasi kondisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kemarin (Kamis) mereka dirawat inap di RSUD dr Soewandhie dan kondisinya sudah stabil, alhamdulillah," ujarnya.

Satpol PP juga telah mengajukan laporan ke Polrestabes Surabaya. Sedangkan bukti visum juga sudah dikantongi.

ADVERTISEMENT

"Kami juga lewat tim operasional sudah buat laporan ke Polrestabes (Surabaya) terkait kejadian ini," katanya.

Selaku komandan Satpol PP Surabaya, Fikser menyayangkan insiden Kamis (30/11). Sebab, tujuan dua petugasnya itu menolong warga yang hendak lewat dan izin kepada buruh, tetapi bukannya diizinkan, keduanya malah dianiaya dengan sadis.

"Artinya ini sangat menyayangkan kejadian ini. Dia hanya menolong warga yang punya hak bekerja dan menggunakan jalan, cuma satu lewatan motor terus dapat perlakuan seperti itu," sesalnya.

Meski begitu, Fikser mengapresiasi kedua petugas Satpol PP itu. Karena, telah menolong dan menanggung risiko yang didapat sampai mengalami cedera.

"Saya apresiasi anggota saya yang menolong, tapi kemudian dapat risiko," pungkasnya.

Sebelumnya, insiden itu bermula saat petugas Satpol PP berinisial AM dan TA sedang bertugas menjaga pedestrian sebelum Bundaran Dolog hingga Royal Plaza naik sepeda angin.

Saat itu, Jalan Ahmad Yani arah ke tengah Kota Surabaya ditutup massa buruh yang hendak berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya. Akibatnya, sejumlah warga pengendara tidak bisa melintas.

Ada beberapa orang warga yang meminta tolong Satpol PP membukakan akses jalan agar bisa segera berangkat ke kantor. Kedua petugas Satpol PP itu pun berinisiatif berbicara kepada salah satu pendemo meminta izin agar membuka sedikit akses jalan.

Namun, petugas Satpol PP itu justru diserang oleh pendemo. Salah satu petugas itu ditendang hingga terjungkal di kawasan pedestrian. Petugas lain yang hendak menolong rekannya dikeroyok dan diinjak-injak.

"Dia (petugas) mau membantu warga memberikan jalan. Pada saat itu terjadi perdebatan, oknum buruh itu tidak terima terus melakukan kekerasan. Ada dua anggota saya yang satu yang ditendang, yang viral itu, dan satunya diinjak-injak. Diambil terus diinjak-injak," ujar Fikser.

Fikser mengatakan, petugas Satpol PP AM sampai terjungkal usai ditendang oleh pendemo. Sedangkan satu petugas lainnya, TA diinjak-injak oleh para pendemo hingga keduanya mengalami cedera. Beruntung ada sebagian massa pendemo yang melerai rekannya yang sedang emosi.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads