Peliknya Mencari Penyebab Turunnya Penglihatan Mata Siswi SD Gresik

Round-up

Peliknya Mencari Penyebab Turunnya Penglihatan Mata Siswi SD Gresik

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 23 Sep 2023 08:00 WIB
Siswi SD Gresik buta dicolok tusuk bakso
Siswi SD Gresik yang diduga matanya mengalami penurunan fungsi penglihatan usai dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Tidak hanya hasil MRI di RS PHC yang menyatakan tidak ada bekas luka di mata kanan siswi SD di Gresik yang diduga dicolok tusuk bakso. Dokter yang pertama kali memeriksa siswi berinisial SAH itu pun menyatakan hal senada.

Polisi memeriksa dokter spesialis mata RS Cahaya Giri, fasilitas kesehatan pertama tempat ayah SAH memeriksakan mata putrinya setelah mendapati keluhan dari anaknya. Dokter yang menangani menyatakan tidak ada bekas luka tusuk.

Meski demikian, dokter bersangkutan menyatakan memang ada penurunan fungsi penglihatan pada mata kanan SAH. Hanya saja, dokter itu tidak bisa menyimpulkan apa penyebabnya, karena itulah yang bersangkutan merujuk pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menegaskan RS Cahaya Giri adalah fasilitas kesehatan yang pertama kali menangani siswi itu setelah peristiwa dugaan matanya dicolok tusuk bakso terjadi.

"Dari setelah kejadian pada tanggal 7 Agustus anak ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri," ujar Aldhino kepada detikJatim, Jumat (22/9/2023).

ADVERTISEMENT

Hasil pemeriksaan terhadap dokter spesialis mata RS Cahaya Giri yang pertama kali memeriksa mata SAH, dokter itu tidak menemukan adanya luka bekas tusukan di mata siswi kelas 2 itu.

"Dokter yang memeriksa ini memastikan tidak ada luka tusukan bakso atau tusuk bakso yang menancap di mata. Jadi kondisi matanya tidak berdarah, tidak ada luka tusuk, atau tidak ada darah yang keluar. Ini pemeriksaan pas tanggal 7 Agustus, di tanggal peristiwa itu terjadi," kata Aldhino.

Dokter bersangkutan tak hanya memeriksa luka, pemeriksaan dengan alat juga sudah dilakukan. Hasilnya perbedaan fungsi pada kedua mata SAH memang ada. Ada penurunan fungsi penglihatan di mata kanan anak itu.

"Secara kasat mata memang mata anak ini normal, tidak ada bekas tusukan ataupun bekas luka yang disebabkan benda tumpul maupun benda tajam. Hasil MRI juga menunjukkan tidak ada. Tapi memang ada pengurangan penglihatan. Penyebabnya ini yang lagi didalami lagi hingga saat ini," katanya.

Keterangan dari dokter RS Cahaya Giri dan hasil pemeriksaan MRI di RS PHC yang menunjukkan tidak adanya luka pada mata kanan SAH membuat proses pengumpulan bukti-bukti kekerasan terhadap SAH semakin pelik.

Ditambah lagi dengan hasil pemeriksaan DVR CCTV milik SDN 236 Gresik di Laboratorium Forensik Polda Jatim. Pemeriksaan itu menunjukkan bahwa kamera pengawas di sekolah itu memang tidak merekam di hari ketika peristiwa itu terjadi.

Selain itu, hasil pengumpulan keterangan dari 47 saksi yang telah dilakukan polisi juga nihil. Tidak satu pun saksi, baik siswa maupun guru yang melihat peristiwa dugaan kekerasan terhadap SAH saat digelar lomba Agustusan pada 7 Agustus.

Meski demikian, Aldhino menegaskan pihaknya akan tetap melanjutkan penyidikan agar fakta kasus ini menjadi terang. Dia memastikan pihaknya akan tetap mengungkap kasus ini tanpa menutup-nutupi apapun.

"Tugas kami sebagai penyidik untuk membuat fakta kasus ini seterang mungkin. Tidak ada yang ditutup-tutupi di sini. Kami tugasnya independen, kami harus membuka kasus ini seterang benderang mungkin. Makanya kami perbanyak keterangan dari tambahan saksi," katanya.

Keluarga periksakan mata secara mandiri. Baca di halaman selanjutnya.

Sementara itu, Samsul Arif ayah SAH masih berupaya mencari pendapat lain tentang apa yang menyebabkan penurunan fungsi penglihatan mata putrinya ke fasilitas kesehatan berbeda.

Jumat siang kemarin Samsul membawa SAH untuk memeriksakan mata kanannya secara mandiri di Klinik Utama Surabaya Eye Clinic (SEC). Alasannya, putrinya mengeluh mata kanan yang diduga dicolok tusuk bakso gatal.

"Saya membawa anak saya ke sini pemeriksaan mata biasa, nggak ada maksud lain, harapan saya anak saya sembuh seperti sedia kala. Nggak ada maksud lain. Keluhan cuma gatal mata sebelah kanan," ujar Samsul.

Ketua Tim Kuasa Hukum Korban Abdul Malik yang turut mendampingi menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan di SEC itu nantinya akan diberikan kepada penyidik kepolisian agar bisa menjadi bukti pembanding.

"Kami berikan ke penyidik untuk pembanding, karena penyidik bagus, dari lidik jadi penyidikan. Saya setuju, sudah naik kelas. Pasti akan kami berikan. (Tetapi) saya minta penyidik lurus," ujar Malik.

Malik pun mengungkapkan kejanggalan yang dia rasakan saat rilis hasil MRI di Polres Gresik, Kamis (21/9). Salah satunya karena hasil MRI yang dilakukan di RS PHC Surabaya tidak dibacakan langsung di sana.

"Kemarin ada press release, saya aneh, seharusnya press release itu dilakukan RS PHC, karena dari keluarga dimintai surat, disuruh tanda tangan untuk membacakan dari dokter mata RS Ibnu Sina. Seharusnya yang membaca dari RS PHC, karena tindakan dari RS PHC," ujar Malik.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads