Siswi SD Gresik Periksa Mata Mandiri di Surabaya

Siswi SD Gresik Periksa Mata Mandiri di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 22 Sep 2023 18:46 WIB
Siswi SD Gresik dicolok tusuk bakso
Samsul Arif (kiri), ayah SAH saat menjawab pertanyaan wartawan soal pemeriksaan mata mandiri. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Keluarga membawa SAH, siswi SDN 236 Gresik, memeriksakan mata secara mandiri di Klinik Utama Surabaya Eye Clinic (SEC). Siswi kelas 2 yang melapor dicolok tusuk bakso itu mengeluh matanya gatal.

"Saya membawa anak saya ke sini pemeriksaan mata biasa, nggak ada maksud lain, harapan saya anak saya sembuh seperti sedia kala. Nggak ada maksud lain. Mungkin doa abah dan masyarakat supaya anak saya kembali normal, keluhan cuma gatel, mata sebelah kanan," kata Samsul Arif, ayah SAH kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Terkait pemeriksaan Magnetic Resonance Imagin (MRI) di RS PHC Surabaya, Rabu (20/9) lalu, Samsul mengaku belum menerima lampiran hasilnya. Samsul mengaku pasrah saja, tanpa menuntut macam-macam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak menerima (hasil MRI), kita mengikuti prosedur saja, kalau tidak dikasih atau diberikan ke pada penyidik saya kurang tahu juga," ujarnya.

Berdasarkan hasil yang disampaikan saat rilis, disebutkan SAH tidak buta permanen. Samsul pun bisa menerima bila itu disampaikan oleh dokter ahli.

ADVERTISEMENT

"Kapasitas saya sebagai orang biasa untuk membaca nggak bisa sampai ke situ. Saya berharap bisa selesai, psikologi sembuh, terbaik bagi anak. Saya serahkan kepada kuasa hukum," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kuasa Hukum Korban Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Jatim, Abdul Malik merasakan adanya kejanggalan saat rilis hasil MRI di Polres Gresik kemarin Kamis (21/9). Sebab, hasil MRI itu tidak dibacakan oleh RS PHC Surabaya, rumah sakit yang jadi tempat pemeriksaan.

"Kemarin ada press release, saya aneh, seharusnya press release itu dilakukan RS PHC, karena dari keluarga dimintai surat, disuruh tanda tangan untuk membacakan dari dokter mata RS Ibnu Sina. Seharusnya yang membaca dari RS PHC, karena tindakan dari RS PHC," kata Malik.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan mandiri hari ini nantinya akan diberikan kepada penyidik. Sehingga, penyidik punya hasil pembanding.

"Kita berikan ke penyidik untuk pembanding, karena penyidik bagus, dari lidik jadi penyelidikan. Saya setuju, sudah naik kelas. Pasti akan kita berikan. Saya minta penyidik lurus," tegasnya.

Malik menyebut kejanggalan lainnya saat Kepala SDN 236 Gresik dan Kepala PPA mendatangi rumah SAH. Kejanggalannya, kedua pihak itu meminta bertemu pribadi dengan orang tua

"Infonya datang sama kepala sekolah, sakjane kasep (terlambat), sebagai orang hukum kok nggendengi sekarang. Kok baru sekarang kepala sekolah datang dengan PPA. Yang kita tidak sukai, mengajak keluarga korban untuk bertemu empat mata. Nah, ini ngga bener ini," tukasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads