7 Fakta Baru Hilangnya Rekaman CCTV Kasus Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso

7 Fakta Baru Hilangnya Rekaman CCTV Kasus Siswi SD Buta Dicolok Tusuk Bakso

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 19 Sep 2023 10:39 WIB
SAH, siswi SD di Gresik yang matanya dicolok tusuk bakso hingga buta oleh kakak kelasnya.
SAH, siswi SD di Gresik yang matanya dicolok tusuk bakso hingga buta oleh kakak kelasnya. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Pilu dialami SAH, siswi kelas 2 di SDN 236 Randupadangan, Menganti, Gresik. Mata kanan SAH mengalami kebutaan usai dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya.

Tak hanya dicolok oleh tusuk bakso, SAH juga dipalak oleh kakak kelasnya. Ia mengaku, setiap hari uang jajannya kerap dipalak sebesar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

Saat ini, polisi masih terus mendalami kasus bullying ini. Sementara, pelakunya masih belum diketahui. Polisi mengaku sudah mengantongi rekaman CCTV milik sekolah tersebut, namun, ada sejumlah rekaman yang hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 7 fakta baru hilangnya rekaman CCTV kasus siswi SD buta dicolok tusuk bakso:

1. Rekaman CCTV Saat Kejadian Hilang

Polisi telah menyita Digital Video Recorder (DVR) atau rekaman CCTV di SDN 236 Gresik. Namun, Rekaman CCTV pada tanggal ketika siswi SD Gresik dicolok tusuk bakso oleh kakak kelas belum ditemukan.

Saat ini, polisi telah menyerahkan rekaman CCTV itu kepada laboratorium forensik Polda Jatim.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah serahkan satu DVR ke Tim Labfor Polda Jatim untuk dilakukan penyidikan lebih dalam. Kami juga amankan barang bukti lainnya yakni seragam korban," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada detikJatim, Senin (18/9/2023).

2. Penyebab Hilangnya CCTV

Rekaman CCTV yang disita itu hanya menampilkan gambar selama 12 hari terakhir. Polisi pun tengah mendalami penyebab hilangnya CCTV tersebut.

Aldhino mengakui dari rekaman CCTV yang telah disita pihaknya belum bisa mengungkap siapa pelaku pencolok mata siswi SD itu dengan tusuk bakso. Sebab, kapasitas penyimpanan DVR CCTV SD Negeri 236 itu hanya 12 hari.

"Kami belum bisa memastikan pelaku dari rekaman CCTV, karena kejadian tanggal 7 kami mendapat laporan tanggal 28 Agustus. CCTV sudah terhapus karena kapasitasnya hanya 12 hari," ujar Aldhino.

Untuk itulah pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk menganalisis video yang terhapus di laboratorium forensik. Tujuannya untuk mengungkap kasus itu agar lebih jelas.

"Kami sudah kirim DVR itu ke Labfor Polda Jatim untuk dilakukan analisa. Dan mencari video yang hilang. Agar semua ini bisa terungkap dengan jelas," ungkapnya. "Nanti akan kami kabari hasilnya."

3. Polisi Periksa 7 Saksi

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan polisi akhirnya meningkatkan kasus siswi SD yang buta karena dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya menjadi penyidikan. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 7 saksi.

"Sudah ada 7 orang saksi. Selain keluarga, tetangga, guru, dan kepala sekolah, polisi juga memeriksa dokter tempat korban berobat," kata Aldhino.

Simak Video 'Kasus Siswi Buta Dicolok Tusuk Bakso Naik Penyidikan, 7 Saksi Diperiksa':

[Gambas:Video 20detik]

Dispendik Gresik menegaskan siap sanksi kepala sekolah di kasus ini. Baca di halaman selanjutnya!

4. Polisi Akan Periksa Guru-Dokter

Aldhino menjelaskan bahwa pihaknya juga akan memeriksa guru lainnya. Penjaga sekolah dan semua orang yang berhubungan dengan kasus itu menurutnya akan diperiksa.

"Termasuk meminta keterangan dari dokter-dokter spesialis mata yang memeriksa korban. Saat ini masih ada satu dokter yang sudah dimintai keterangan," jelas Aldhino.

Pemeriksaan dokter itu dilakukan, kata Aldhino, agar pihaknya mendapatkan keterangan tambahan penyebab kurangnya penglihatan pada korban. Sebab, dari pemeriksaan awal saat visum di RSUD Ibnu Sina, korban mengalami penurunan penglihatan.

"Kami belum bisa pastikan korban ini mengalami kebutaan atau tidak. Untuk itu kami akan memeriksa dan meminta keterangan dokter yang mengobati korban. Nanti kami sampaikan hasilnya seperti apa," pungkasnya.

5. Dispendik Janji Tak Akan Tutupi Kasus

Dinas Pendidikan Gresik berjanji tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SD Negeri 236 Gresik tempat siswi kelas 2 matanya dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya. Bagaimana kasus kekerasan anak itu terjadi dan siapa yang melakukannya akan dibuka dengan terang ke publik.

"Kami dari Dispendik tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SD 236 Gresik. Nanti bisa diketahui persis penyebab dari penurunan daya penglihatan anak ini," ujar Kadispendik Gresik Hariyanto kepada detikJatim, Senin (18/9/20230).

Dia berjanji akan mengungkap kasus itu ke publik agar informasi yang berkembang di luar sekolah tidak menjadi liar. Sehingga semuanya menjadi terang.

"Akan diketahui penyebabnya sehingga kita sama-sama enak. Informasi yang berkembang di luar akan menjadi jelas," katanya.

6. Siap Sanksi Kepala Sekolah

Dispendik Gresik akan menerapkan sanksi tegas kepada Kepala Sekolah SDN 236 Gresik, Umi Latifah bila terbukti ada kelalaian dalam kasus kekerasan di sekolahnya. Dispendik menyerahkan kasus kekerasan dan bulliying di sekolah itu kepada pihak kepolisian.

Hariyanto menegaskan, bentuk kekerasan apapun tidak diperbolehkan di sekolah. Seluruh lembaga sekolah harus memastikan terwujudnya program sekolah ramah anak di Gresik.

"Bagaimana pun bulliying tidak diperkenankan di sekolah. Kalau memang ada unsur kelalaian, kami akan berikan sanksi kepada kepala sekolah, karena bagaimana pun dia yang bertanggung jawab," kata Hariyanto.

7. Curhat Keluarga Korban

SAH (8) menjadi korban kekerasan fisik hingga mengalami kebutaan setelah mata kanannya dicolok dengan tusuk bakso karena tak memberikan uang jajan saat dipalak siswa diduga kakak kelasnya.

Aksi pihak sekolah sangat disayangkan oleh keluarga korban. Sebab, usai mendapat perlakuan pemalakan di sekolah, SAH hanya bisa membasuh matanya yang berdarah.

SAH hanya bisa menangis sambil merasakan sakit yang luar biasa dan tidak mendapatkan empati dan perhatian dari sekolah. Malahan bercak darah yang menempel di baju SAH dianggap saos.

"Kami sangat menyayangkan, tidak ada perhatian malah mengira itu saos. Pas saya tunjukkan seragam ada darah itu malah dianggap saus," kata Samsul Arif, ayah SAJ.

Bahkan mata SAH dianggap tidak terjadi apa-apa. Sebab, secara kasat mata itu seperti mata normal. Warna putih dan hitam masih terlihat bersih.

"Padahal, setelah kejadian itu pas saya periksakan anak saya mengalami kebutaan pada mata kanannya," pungkas Samsul.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads