Tangis Zainab pecah saat berada di Polres Sampang. Ia menuntut para pembunuh anaknya, Muhammad Razak di perbukitan di Kecamatan Ketapang yang saat ini masih berkeliaran segera ditangkap.
"Minta tolong pak, harus tangkap dan hukum seberat beratnya pak, anak saya itu pak yang dibunuh secara kejam, melebihi hewan." kata Zainab sembari menangis saat audiensi di Mapolres Sampang, kamis (14/9/2023).
Zainab dan keluarga mendatangi Polres Sampang guna memastikan kasus pembunuhan anaknya yang telah berlalu tiga bulan, namun belum terungkap sepenuhnya para pelakunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pembunuhan diketahui ada 3 pelaku. Satu orang kakek-kakek bernama Mat Dehri telah ditangkap. Sedangkan dua orang masih DPO.
"Masih ada dua orang yang melakukan pembunuhan keji terhadap anak saya yang masih belum ditangkap. Saya nggak terima harus bisa terungkap semuanya," ucap Zainab sambil menyeka air matanya.
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sukaca berjanji akan mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Saat ini pihaknya sudah koordinasi dengan tim Opsnal dari luar Sampang untuk menangkap para pelaku.
"Upaya kami sudah berkoordinasi dengan tim Opsnal dari luar untuk menemukan pelaku. nanti kalau sudah terdeteksi kami pastikan akan kami tangkap," tegas Sukaca.
Sukaca menyebutkan kedua pelaku yang menjadi DPO tersebut berinisial S dan B. Keduanya merupakan eksekutor dalam pembunuhan yang terjadi di Ketapang, Sampang.
"Mohon doanya, semoga kedua DPO ini segera bisa kami ditangkap." tandas Sukaca.
Sebelumnya berbekal laporan kehilangan dari keluarga korban, Polsek Ketapang mengungkap sebuah kasus pembunuhan yang korbannya dikubur di bukit Selasa (6/6).
Kasus Pembunuhan terkuak dari seorang kakek Mat Dehri yang merupakan otak pembunuhan. Pembunuhan juga terbilang keji, sebab sebelum dibunuh, korban sempat dijemput dari Surabaya dan disekap beberapa hari hingga dieksekusi lalu dikubur di bukit.
Korban ditemukan terkubur dengan kondisi mengenaskan. Korban masih menggunakan pakaian biasa dengan kepala ditutupi karung beras serta tangan dan kaki yang masih terikat.
Sedangkan motif pembunuhan, Mat Dehri sakit hati karena korban menikahi mantan menantunya. Pembunuhan ini berawal saat anak Mat Dehri curhat soal mantan istri yang dengan cepatnya menikah lagi. Padahal si mantan istri baru saja dicerai. Suami baru dari mantan istri anaknya adalah korban.
(abq/iwd)