Pembunuh Mohammad Razek telah ditangkap. Korban ditemukan telah terkubur secara mengenaskan di sebuah perbukitan di Ketapang Timur.
Pelaku adalah seorang kakek-kakek bernama Mat Dehri (70), warga Desa Ketapang Timur, Ketapang, Sampang. Kasus ini terbongkar setelah pelaku ditangkap dan disuruh menunjukkan di mana ia mengubur korban.
"Pelaku kami amankan pada Senin (5/6) malam. Malam itu kami bergerak mencari tempat korban dikubur," ujar Kapolsek Ketapang Iptu Abid Uais Al-qarni kepada detikJatim, Kamis (8/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulusan Akpol tahun 2015 ini bersama anggotanya kemudian melakukan pencarian kuburan. Namun pencarian itu sempat terkendala sulitnya medan yang berbukit dengan kondisi gelap. Sebuah gundukan tanah baru yang mirip kuburan tersebut akhirnya ditemukan keesokan harinya.
"Pencarian kuburannya sempat terkendala jarak pandang sehingga baru ditemukan pagi. Siangnya gundukan tempat korban dikubur digali oleh tim dari polres dan rumah sakit Sampang," ucap Abid.
Berdasarkan keterangan pelaku, sebelumnya korban dijemput di Surabaya kemudian dibawa ke Ketapang timur. Korban lalu disekap di sebuah rumah selama beberapa hari sebelum akhirnya dihabisi nyawanya dan dikubur.
"Korban dijemput dari Surabaya lalu dibawa ke Ketapang timur. Di sana korban disekap beberapa hari dan dieksekusi oleh beberapa orang," tutur Abid
Saat kuburan digali sedalam satu meter, petugas menemukan korban terkubur dengan kondisi mengenaskan. Kondisi korban masih menggunakan pakaian biasa dengan kepala ditutupi karung beras serta tangan terikat ke belakang.
"Kedalaman kuburan kurang lebih sekitar satu meter. Saat di bongkar kepala korban tertutup karung. Sedangkan tangan dalam kondisi terikat, begitu pula kakinya," papar Abid.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah adanya laporan ke Polsek Ketapang terkait orang hilang pada Senin (5/6) pagi. Keluarga menyebut korban hilang kontak sejak Kamis,(1/6).
"Dikabarkan hilang satu minggu lalu dan melapornya ke kami (Polsek) hari Senin pagi. Pagi itu juga kami lakukan penyelidikan," tandas Abid.
(abq/iwd)