Sejoli ortu pembuang bayi laki-laki di Panti Asuhan Al Hikmah Gresik mengaku menyesal. Mereka menyesal telah berhubungan badan sebelum menikah hingga membuang bayi mereka di panti asuhan.
Hari ini, pasangan kekasih BP (24) dan UD (22) digelandang di Mapolres Gresik. Keduanya adalah ayah dan ibu bayi laki-laki yang ditemukan di Panti Asuhan Al Hikmah, Desa Gadingwatu, Menganti, Gresik.
"Saya menyesal, karena bertindak tanpa berpikir dulu. Harusnya sebelum bertindak musyawarah dulu sama orang tua," kata BP yang telah memakai baju oranye kepada detikJatim, Jumat (1/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BP menambahkan dirinya sudah menjalin asmara selama 2 tahun dengan UD. Selama itu keduanya sudah sering kali berhubungan layaknya suami istri. Tapi BP mengaku tidak tahu bila UD hamil 7 bulan.
"Selama ini nggak tau. Saya dan dia (UD) tidak mengetahui kalau mengandung. Karena memang perutnya besar dari sebelum hamil," terangnya.
![]() |
Kekasihnya, UD menurutnya memang sering mengeluhkan sakit perut. Namun, setelah minum obat pelancar datang bulan sakit perutnya hilang meski tak kunjung datang bulan.
"Beberapa bulan ini dia (UD) memang tidak pernah datang bulan. Tapi tidak merasa hamil atau pun perutnya membesar. Makanya kami nggak tahu," kata BP.
Hingga Rabu (23/8) saat UD berada di rumah BP di kawasan Menganti, UD mengeluh sakit perut. Saat UD berada di kamar mandi, BP hendak mengambil obat pelancar haid.
"Karena biasanya sakit perut, pacar saya ini minum obat pelancar haid. Jadi saya ambilkan. Pas saya balik ke kamar mandi ternyata dia sudah melahirkan bayi," ujar BP dibenarkan UD yang ada di sampingnya.
Meski keduanya panik, BP meminta UD untuk tenang. Dia pun keluar mengambil gunting dan memotong tali pusar bayi itu tanpa pendampingan tim medis.
"Iya, melahirkan di kamar mandi. Saya yang motong tali pusarnya dengan gunting," tuturnya.
Bayi digendong naik motor ke Panti Asuhan. Baca di halaman selanjutnya.
Setelah melahirkan, BP dan UD yang menggendong bayi itu naik sepeda motor ke Panti Asuhan Al Hikmah. Setelah menaruh bayi itu, dia lebih dulu memastikan putranya diselamatkan pemilik panti asuhan.
"Makanya saya tulis pesan di kertas. Kemudian saya telepon pemilik panti asuhan. Harapannya setelah diselamatkan kami mau rundingan sama keluarga dan mengambilnya," kata BP.
Namun, setelah mengetahui berita penemuan bayi viral, mereka akhirnya memberi tahu orang tua masing-masing. Didampingi orang tuanya, pasangan sejoli ini menjenguk bayi itu di rumah sakit.
"Saya khilaf, seharusnya dari awal saya bilang orang tua dulu. Saya waktu itu panik, belum siap juga," katanya lirih.
Selain menyesali perbuatannya membuang anak kandungnya, BP juga menyesal melakukan hubungan suami istri sebelum menikah.
"Saya khilaf Pak," ujar BP kepada penyidik Polres Gresik.