Pembunuh siswi kelas 3 SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto AE (15) ternyata teman satu kelas korban. Pelaku anak berinisial AB (15) melakukan perbuatan kejinya itu dibantu temannya berinisial AD (19).
"Pelaku anak inisial AB teman satu kelas korban, satunya teman pelaku pertama inisialnya AD sudah dewasa," kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria kepada wartawan di kantornya, Jalan Bhayangkara, Selasa (13/6/2023).
AB dan AD diringkus tim dari Satreskrim Polres Mojokerto Kota pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Keduanya warga Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Setelah menginterogasi kedua pelaku, polisi berhasil menemukan mayat korban dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat perbuatannya, AB dan AD harus mendekam di Rutan Polres Mojokerto Kota. Mereka bakal dijerat dengan pasal 340 atau 338 KUHP junto pasal 80 ayat (3) junto pasal 76C UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan pasal 365 KUHP.
"Untuk pelaku anak kami pakai peradilan anak, yang dewasa pakai peradilan umum," jelas Wiwit.
AE hilang sejak 15 Mei 2023. Siswi kelas 3 SMP asal Desa Mojojajar, Kemlagi, Mojokerto itu pamit ke ibunya melihat pasar malam. Orang tua korban melaporkan kehilangan putrinya ke Polsek Kemlagi pada 17 Mei lalu. Berbagai upaya mereka lakukan untuk menemukan korban.
Korban akhirnya ditemukan polisi dalam kondisi sudah tak bernyawa dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB. Mayatnya yang membusuk terbungkus karung putih di parit bawah rel kereta api (KA) Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Sooko, Mojokerto.
Mayat siswi kelas 3 SMP itu ditemukan polisi setelah berhasil meringkus 2 pelaku yang menghabisi nyawa korban pada Senin (12/6/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua pelaku berinisial AD (19) dan AB (15), warga Kecamatan Kemlagi.
Jenazah AE diautopsi dan diidentifikasi oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim di kamar jenazah RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo sekitar pukul 10.00-11.45 WIB. Keluarga korban memastikan mayat tersebut adalah AE yang hilang sebulan lalu.
Setelah dilakukan pemulasaraan, jenazah dibawa keluarganya ke rumah duka untuk dimakamkan. Namun, tim forensik RS Bhayangkara Polda Jatim melakukan tes DNA untuk memastikan identitas korban. Sampel pembanding diambil dari ayah dan ibu korban.
(abq/iwd)