Puluhan Anggota GP Ansor Geruduk Polres Trenggalek

Puluhan Anggota GP Ansor Geruduk Polres Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 06 Mar 2023 18:06 WIB
Puluhan anggota GP Ansor menggeruduk Polres Trenggalek.
Puluhan anggota GP Ansor menggeruduk Polres Trenggalek. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Puluhan orang menggeruduk Polres Trenggalek. Anggota GP Ansor asal Tulungagung dan Trenggalek itu menanyakan penanganan kasus pelemparan minibus di Trenggalek.

Tidak hanya itu mereka juga meminta pelaku untuk menanggung biaya pengobatan para korban yang terluka akibat insiden tersebut, juga biaya perbaikan kendaraan.

Perwakilan anggota GP Ansor itu diterima Kasatreskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim dan KBO Satintelkam Polres Trenggalek Iptu Sujarwo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu pihak Ansor menyayangkan terjadinya insiden yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap rombongan peziarah dari Ranting GP Ansor Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Tulungagung.

Insiden penyerangan di jalan nasional Trenggalek-Ponorogo di Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Trenggalek itu telah mengakibatkan 14 korban luka. Dua di antara cukup parah.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, mereka menyebutkan bahwa penyerangan itu juga mengakibatkan kerusakan terhadap 2 kendaraan minibus Isuzu Elf yang salah satunya terperosok ke parit.

Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Tulungagung Mukhamad Sukur mengatakan akibat kejadian pada Minggu dini hari itu sejumlah korban masih mengalami syok.

"Pertama kami sangat menyayangkan kejadian yang menimpa sahabat-sahabat Tulungagung terkait kegiatan ziarah dan kami mengutuk keras. Harapan kami ke depan tidak akan terjadi lagi," ujar Sukur, Senin (6/3/2023).

Dia mengatakan bahwa tujuan kedatangannya ke Polres Trenggalek itu memang untuk menanyakan dan mengklarifikasi perkembangan penyidikan kasus tersebut.

"Hari ini kami datang ke Polres Trenggalek untuk menanyakan dan mengklarifikasi perkembangan kasus," katanya.

Pihaknya berharap Polres Trenggalek serius dan transparan dalam melakukan penanganan insiden pelemparan rombongan Ansor dan memproses hukum seluruh pelaku.

Tak hanya itu dalam pertemuan itu Ansor Tulungagung juga menyampaikan harapan agar para tersangka bertanggung jawab membiayai pengobatan para korban.

"Harapan dari pihak keluarga terkait biaya pengobatan bisa ditanggung dan diselesaikan oleh para pelaku," ujarnya.

Sukur mengaku akan mengawal penanganan kasus pelemparan itu hingga proses persidangan. Pihaknya telah menyiapkan tim hukum dari LBH Ansor Tulungagung dan Trenggalek.

Tanggapan Polres Tulungagung Baca di halaman selanjutnya

Menanggapi pernyataan GP Ansor Tulungagung, Kasatreskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim memastikan telah melakukan upaya penyelidikan dengan cepat.

Bahkan, saat ini pihaknya telah menetapkan 11 orang terduga pelaku pelemparan batu ke minibus rombongan GP Ansor sebagai tersangka.

"Kami sudah menetapkan 11 tersangka. Ada empat yang masih anak-anak. Untuk anak-anak, sesuai aturan perundang-undangan kami tidak bisa melakukan penahanan, tapi proses hukum tetap lanjut," katanya.

Sebelumnya, pada Minggu (5/3) dini hari 4 mobil Isuzu Elf berisi rombongan peziarah dari GP Ansor Ranting Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Tulungagung sedang perjalanan pulang melewati jalan nasional Ponorogo-Trenggalek.

Ketika rombongan minibus itu tiba di Desa Jambu, Kecamatan Tugu, mendadak muncul sejumlah oknum pesilat yang menyerang kendaraan dengan melempari batu.

Dua rombongan terdepan berhasil lolos, mobil ketiga dan keempat terkena lemparan batu. Pengemudi mobil ketiga kena lemparan batu hingga pingsan kemudian kendaraan masuk parit.

Sedangkan mobil keempat mengalami pecah kaca pada bagian kanan.

Insiden penyerangan tersebut mengakibatkan belasan korban luka yakni harus menjalani perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.



Hide Ads