Penyidikan tentang kasus dugaan 'penyerangan' minibus yang ditumpangi rombongan GP Ansor asal Tulungagung di Trenggalek berlanjut. Polisi menetapkan 11 tersangka pelempar batu yang menyebabkan salah satu minibus rombongan Ansor itu masuk ke parit hingga belasan orang terluka.
Kasatreskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim menyatakan bahwa sudah ada 11 orang tersangka yang ditetapkan dalam kasus pelemparan batu terhadap minibus rombongan GP Ansor asal Tulungagung itu. Dia menyebutkan bahwa 4 di antara pelaku masih anak-anak.
Agus menyebutkan bahwa setelah terjadinya pelemparan minibus rombongan GP Ansor Tulungagung di Trenggalek pada Minggu (5/3/2023) dini hari dia langsung menerjunkan tim untuk melakukan proses penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil olah TKP yang sudah dilakukan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa batu, pecahan kaca mobil, serta rekaman video dari kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Saat itu kami mengamankan 7 orang sebagai terduga pelaku. Dari 7 orang itu mereka menyebut nama lain menjadi 21 orang. Dari hasil pemeriksaan akhirnya kami menetapkan 11 tersangka," kata Agus, Senin (6/3/2023).
Dia menyebutkan bahwa 4 dari 11 tersangka itu masih terkategori di bawah umur atau masih anak-anak. Tiga di antaranya adalah siswa kelas X SMK dan 1 orang lainnya adalah siswa kelas XI SMK. Dia juga memastikan para pelaku ini adalah anggota salah satu perguruan silat.
"Untuk tersangka dewasa langsung kami lakukan penahanan, sedangkan untuk tersangka anak-anak tidak kami tahan," ujarnya.
Agus menyatakan bahwa para tersangka yang telah ditetapkan akan dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan secara bersama-sama. Para tersangka itu terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Sebelumnya, pada Minggu (5/3) dini hari, 4 mobil Isuzu Elf berisi rombongan peziarah GP Ansor asal Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Tulungagung sedang perjalanan pulang melewati jalan nasional Ponorogo-Trenggalek.
Di tengah perjalanan itu ketika minibus tiba di kawasan Desa Jambu, Kecamatan Tugu tiba-tiba saja muncul sejumlah oknum perguruan silat yang melakukan penyerangan dengan cara melempari batu.
Dua rombongan terdepan berhasil lolos, namun mobil ketiga dan keempat dengan telak terkena serangan. Pengemudi mobil ketiga terkena batu hingga pingsan sehingga kendaraan itu masuk parit. Sedangkan mobil keempat mengalami pecah kaca pada bagian kanan.
Insiden penyerangan itu mengakibatkan belasan korban mengalami luka-luka sehingga harus menjalani perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.
(dpe/fat)