Crime Story

Akhir Tragis Sopir di Lumajang Dibunuh gegara Tiduri Istri Orang

Amir Baihaqi - detikJatim
Senin, 20 Feb 2023 13:13 WIB
Ilustrasi autopsi mayat (Foto: Edi Wahyono)
Surabaya -

Biduk rumah tangga antara Muhsin dan Maryam selama 20 tahun di ambang kehancuran. Ini setelah tiba-tiba Maryam menggugat cerai Muhsin, meski mereka telah dikaruniai 3 anak.

Perceraian ini dipicu karena Muhsin menanyakan kepada Maryam soal dugaan perselingkuhan dengan Ribut Alfarizi yang dikenal sebagai sopir di desanya. Namum, bukan mendapat jawaban, pertanyaan ini dijawab Maryam dengan gugatan cerai.

Mendapat gugatan ini, Muhsin berupaya dengan membujuk Maryam demi mempertahankan rumah tangganya. Tapi apa boleh dikata, Maryam rupanya sudah bertekad ingin berpisah dengan Muhsin. Gugatan pun pun dilayangkan ke Pengadilan Agama (PA) Lumajang.

Kecurigaan Muhsin kepada Maryam bukan tanpa alasan. Sebab, ia pernah memergoki Maryam dan Ribut tengah berdua di kamar dengan kondisi setengah telanjang. Saat dipergoki Muhsin ini, Ribut kabur.

Benih dendam Muhsin kepada Ribut pun mulai tumbuh karena Ribut dianggap telah menghancurkan keluarganya. Muhsin bertekad menuntut balas apa yang dilakukan tetangganya itu.

Pembalasan dendam pun tiba. Minggu, 27 Mei 2018 sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu Muhsin sedang mengendarai motor sendirian menuju Jatiroto. Ia lalu mampir ke sebuah minimarket dan duduk-duduk hingga pukul 23.00 WIB.

Tiba-tiba sebuah bus jurusan Surabaya-Jember berhenti dan menurunkan seorang penumpangnya. Tak disangka penumpang itu adalah Ribut, orang yang selama ini diincar Muhsin.

Untuk memastikan, Muhsin lantas membuntutinya dan ternyata benar pria tersebut adalah Ribut. Muhsin lantas memarkir motornya lalu mengambil potongan bambu yang ada di pinggir jalan.

Sejurus kemudian, potongan bambu itu langsung dipukulkan dengan keras ke leher Ribut. Pukulan itu membuat tubuh Ribut terjatuh dan mengerang kesakitan. Tanpa ampun Muhsin lantas melayangkan lagi potongan bambu bertubi-tubi hingga Ribut tak bergerak.

Karena dianggap telah meninggal, selanjutnya Muhsin menaikkan tubuh Ribut ke atas sadel depan motor. Ia lalu mengikatnya dengan tali rafia dan lakban. Muhsin bermaksud ingin membuang mayat Ribut untuk menghilangkan jejak.

Muhsin lantas menggeber motornya menuju daerah Tanggul, Jember. Sekitar pukul 04.00 WIB, ia kemudian tiba di Jembatan Meleman di Desa Wotgalih dan berhenti. Dari atas jembatan itu mayat Ribut kemudian diceburkan dan dihanyutkan ke arus sungai menuju pantai selatan.




(abq/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork