Tampang komplotan bule penggendam yang meresahkan pedagang di Gresik terekam CCTV. Dalam rekaman tersebut, wajah bule pria dan wanita itu tampak jelas.
Dari video yang dilihat detikJatim, bule pria itu memakai kemeja biru dan celana pendek berwarna hitam. Saat beraksi di Pasar Sumput, Gresik, sang bule pria tidak memakai topi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, saat beraksi di Toko Jalan Gadung, Driyorejo, Gresik, pria bule itu memakai topi hitam. Sedangkan bule wanita memakai jaket kain hitam dan baju merah dengan rambut terikat ke atas. Isbandi mengatakan, bule pria itu berbadan tinggi besar dengan memakai topi hitam.
"Kalau yang wanita agak gemuk. Kayak orang timur gitu, ke-Arab-arab an," kata Isbandi.
Dengan menggunakan mobil Xpander putih bernopol B 2154 BRY, kedua bule itu berkeliling mencari toko yang sepi pembeli. Toko yang dijaga satu orang juga menjadi sasarannya.
"Yang didatangi itu toko-toko yang sepi. Kayak toko saya ini pas yang jaga cuma saya, tetangga-tetangga saya juga pas sepi dan yang jaga satu orang," tambah Isbandi.
Menurut keterangan para pedagang yang menjadi korban, bule-bule tersebut terlihat seperti warga negara Timur Tengah. Namun kepada para korban, kedua bule tersebut mengaku dari Turki.
"Wajahnya kayak ke-Arab-araban. Kayaknya orang timur, entah itu Syuria atau Afganistan. Tapi ngakunya dari Turki," kata Yulisanti, salah satu pemilik toko yang pernah didatangi kedua bule.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kapolsek Driyorejo Kompol Herry Tampake mengatakan, pihaknya akan menelusuri lokasi kejadian. Termasuk memeriksa para korban untuk dimintai keterangan meski mereka belum laporan.
"Kita akan cari keterangan dari korban dan saksi-saksi. Kita hubungkan kejadian dengan yang pernah terjadi," kata Herry.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdan mengatakan, pihaknya saat ini bekerja sama dengan Polsek Driyorejo untuk meringkus para turis yang meresahkan. Saat ini ia sedang melacak keberadaan para turis.
"Nanti kita lidik, posisinya di mana. Kita juga akan berkoordinasi dengan imigrasi untuk mengetahui turis-turis keberadaan mereka di Indonesia," kata Aldhino singkat.
(hil/fat)