Malam sudah semakin larut, namun warung milik Mbak Lip di Jalan Basuki Rahmat, Tuban belum menunjukkan tanda-tanda akan tutup. Ini karena sejumlah orang masih tengah pesta es moni.
Es moni merupakan sebutan minuman keras (miras) jenis arak yang dioplos dengan susu, minuman suplemen dan es batu. Warung miras semacam ini banyak menjamur di sepanjang daerah pantura Tuban dan sekitarnya selain tuak saat itu.
Pesta es moni itu pun kemudian diakhiri karena pesertanya Pratu SP, Bambang, Suparno, Sutikno, Henfri, Arif sudah dalam keadaan mabuk. Pukul 22.25 WIB mereka pun bubar dan pulang ke rumah masing-masing.
Mereka pulang dengan berboncengan tiga motor. Pratu SP berboncengan dengan Suparno, sedangkan Bambang satu motor dengan Sutikno dan Henfri bersama Arif.
Sesampai di Kutorejo, mereka kemudian menurunkan Arif yang memang rumahnya di kawasan tengah kota itu. Lalu para rombongan pemabuk itu melanjutkan perjalanannya kembali mengantarkan yang lain.
Namun baru saja sampai di Jalan Pemuda, depan Gapura Gang II mereka dikagetkan dengan seorang tua pejalan kaki yang mengenakan pakaian serba putih. Kaget dengan penampakan tersebut mereka kemudian membentak orang tersebut.
Dibentak mereka, orang tua tersebut menasihati agar tak mabuk-mabukan. Tak terima dinasihati, Pratu SP lantas turun dan menghajarnya hingga tersungkur ke tanah. Bambang dan Suparno yang awalnya ingin melerai juga akhirnya ikut-ikutan memukul.
Warga setempat Abdullah yang melihat ada orang tua dihajar langsung berupaya melerai. Nahas, ia juga menjadi sasaran mereka. Karena hal ini, Abdullah langsung menyelamatkan diri lari ke dalam gang.
Mendengar ada keributan ini, Husain warga yang lain keluar rumah dan berupaya melerai. Namun ia malah diancam akan ditembak. Karena salah satu di antara mereka mengaku sebagai anggota. Husain pun lalu mundur dan meminta bantuan warga lainnya.
Sedangkan penganiayaan kepada orang tua itu ternyata masih berlanjut meski orang tua itu sudah tersungkur di tanah. Tak lama, warga yang berdatangan pun semakin banyak. Hal ini membuat ciut nyali para pemabuk itu dan segera melarikan diri meninggalkan lokasi.
(abq/iwd)