PSSI Jatim Sebut Harusnya Tak Ada Satu Pun Polisi di Stadion Saat Laga

PSSI Jatim Sebut Harusnya Tak Ada Satu Pun Polisi di Stadion Saat Laga

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 20 Jan 2023 20:41 WIB
Asprov PSSI jadi saksi sidang Tragedi Kanjuruhan
Foto: Asprov PSSI jadi saksi sidang Tragedi Kanjuruhan (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh menjadi saksi di sidang Tragedi Kanjuruhan. Dalam kesaksiannya, ia menyebut seharusnya polisi tak berada di dalam stadion.

Riyadh menyebut garda keamanan dalam stadion adalah steward bukan polisi. Jika pun ada maka polisi cukup di luar stadion. Hal ini disampaikan saat Riyadh ditanya mekanisme pengamanan dalam laga.

"Seharusnya, dari FIFA, harusnya tidak ada satu polisi pun di stadion, karena di Indonesia tidak ada pengamanan swasta seperti di luar negeri," ujar Riyadh di ruang Cakra Pengadilan Negeri Surabaya, Jumat (20/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di panpel yang baru, polisi harus di depan, tidak boleh masuk, kecuali pas emergency," imbuhnya.

Ia kemudian ditanya bagaimana penanganan suporter yang anarkis? Riyadh hanya menjawab idealnya suporter seperti nonton konser. Namun hal itu tak terjadi karena adanya fanatisme suporter yang kental.

ADVERTISEMENT

"Idealnya, lihat sepak bola di Surabaya itu bisa nobar bareng keluarga seperti nobar konser. Tapi di Indonesia fanatisme kental sekali, pendidikan dari klub dan PSSI agak terbengkalai," tutur Riyadh.

Seperti diketahui, sebanyak 135 orang meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan. Kejadian ini terjadi seusai laga Arema FC kontra Persebaya yang berakhir 2-3. Penonton berebut dan berdesakan keluar saat polisi menembakkan gas air mata selepas pertandingan karena massa suporter turun ke lapangan.




(abq/iwd)


Hide Ads