Saksi Ungkap Steward di Tragedi Kanjuruhan Direkrut dari Komunitas Gym

Saksi Ungkap Steward di Tragedi Kanjuruhan Direkrut dari Komunitas Gym

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 20 Jan 2023 05:01 WIB
Suasana sidang pemeriksaan saksi Tragedi Kanjuruhan
Foto: Suasana sidang pemeriksaan saksi Tragedi Kanjuruhan (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Saksi persidangan Tragedi Kanjuruhan dari steward atau tenaga pengamanan pada laga Arema FC vs Persebaya membeberkan kesaksiannya di Pengadilan Negeri Surabaya. Saksi mengungkapkan bagaimana perekrutan mereka.

Sidang kedua Tragedi Kanjuruhan digelar di ruang Cakra PN Surabaya. Para saksi itu memberi kesaksian kepada dua terdakwa yakni Abdul Haris selaku Ketua Panpel Arema FC dan Suko Sutrisno selaku security officer.

Salah satu saksi yakni Ahmad Yoni. Ia merupakan salah satu orang yang diminta terdakwa Suko Sutrisno untuk menjadi dan mencari steward setiap laga Arema di Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat laga Arema FC vs Persebaya, Yani mengaku diminta terdakwa menyiapkan steward sebanyak 125 orang. Tak ada kriteria untuk menjadi steward yang diinginkan, namun selama ini ia menyebut merekrut dari komunitas gym di Kota Malang.

"Selama ini ambil dari tempat-tempat gym di Kota Malang, ada komunitasnya, hanya telepon dan dicarikan steward," beber Yani saat memberikan keterangannya, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENT

Menurut Yani, saat laga Arema FC dan Persebaya total ada 250 steward yang berhasil direkrut. Mereka kemudian dikumpulkan untuk diberi penjelasan mengenai tugasnya.

"Total 250 orang, dipimpin pak Suko Sutrisno (terdakwa), yang disampaikan tentang ketertiban, untuk yang di pintu sesuai tugas dan tanggungjawab, tidak boleh bawa flare, kembang api, miras, dan lain-lain," jelas Yani.

Selain dari komunitas gym, steward yang direkrut juga ada yang berasal dari pensiunan tentara. Hal ini disampaikan oleh salah satu saksi yakni Panca. Pria yang tinggal di Sukun itu merekrut steward setelah mendapat perintah dari terdakwa Abdul Haris.

"Perintah lisan dari Pak Haris kepada kami sebagai pelaksana di lapangan, ada hierarki yang dijalankan, beliau punya pimpinan. Jadi koordinator dan disampaikan ke teman-temannya. Lalu akhirnya saya dapat perintah secara lisan dari Pak Suko," jelas Panca.

Menurut Panca perintah merekrut steward itu datang dua hari sebelum laga Arema FC. Permintaan itu pun hanya melalui lisan atau dari telepon.

"Dapat perintah 2 hari sebelum pelaksanaan, itu dihubungi melalui telepon 'tolong siapkan 250 personel bagi dua,' kemudian kami siapkan sesuai itu," terang Panca.

Seperti diketahui, sebanyak 132 orang meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan. Kejadian ini terjadi seusai laga Arema FC kontra Persebaya yang berakhir 2-3. Sebagian suporter yang tak puas turun ke lapangan.

Mereka kemudian dipukul mundur aparat dengan ditembak gas air mata baik di dalam lapangan maupun di tribun penonton. Akibatnya penonton banyak tewas saat panik saling berdesak-desakan berebut keluar di pintu stadion.




(abq/iwd)


Hide Ads