Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atas penahanan tersebut, PPP memutuskan untuk mencopot Ra Latif dari kursi Ketua DPC PPP Bangkalan.
Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Ansori menjelaskan status Ra Latif dinonaktifkan sementara dari Ketua DPC PPP Bangkalan. Selanjutnya, DPW PPP Jatim akan mencari pengganti Ra Latif.
"Status Ra Latif, PPP akan menjalankan mekanisme partai berdasarkan AD/ART. Siapapun yang jadi tersangka akan dinonaktifkan sementara, meskipun kita tetap menggunakan asas praduga tak bersalah," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujahid mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab. Selanjutnya, PPP akan menggelar rapat untuk menetapkan Plt Ketua PPP Bangkalan.
"Tadi saya sudah komunikasi dengan Bu Ketua DPW PPP Jatim Nyai Mundjidah Wahab yang kebetulan sudah koordinasi dengan Ketum DPP. Ketum DPP sudah memerintahkan segera rapat menentukan Plt untuk mengisi kekosongan Ketua DPC Bangkalan," sambungnya.
Mujahid memastikan, dalam 1 hingga 2 hari ke depan sudah ada sosok yang mengemban tugas Plt Ketua DPC PPP Bangkalan. Rencananya, Plt Ketua DPC PPP Bangkalan diisi oleh pengurus dari DPW PPP Jatim.
"Kami imbau kader kondusif dan bisa melaksanakan tugas partai dengan baik. Kami lakukan tahapan pemilu, karena pemilu di depan mata," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron dan 5 kepala dinas di Bangkalan ditangkap KPK atas kasus suap lelang jabatan, Rabu (7/12). Bupati yang akrab disapa Ra Latif itu sudah menyandang status tersangka sebelum ditangkap. Ra Latif langsung diterbangkan ke Jakarta malam harinya.
(fat/dte)