Sebuah warung kopi di Keputih, Sukolilo, Surabaya diserang segerombolan orang diduga gangster. Polisi bersama warga mencegat mereka hingga mengamankan 12 orang.
Kapolsek Sukolilo Kompol M Sholeh membenarkan bahwa pada Jumat (2/12) dini hari itu terjadi penyerangan oleh segerombolan orang di Keputih.
Belasan orang terduga gangster diamankan warga bersama polisi lalu dibawa ke Polsek Sukolilo untuk diperiksa. Hingga kini masih dilakukan pemeriksaan intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih lidik (penyelidikan). Belum dipastikan gengster atau bukan. Mereka hanya gerombol-gerombol saja. Yang diamankan 12 (orang), cuman kami belum tahu kapasitasnya sebagai apa," kata Sholeh.
Penyerang sebuah warung di kawasan Keputih, Sukolilo itu terekam dalam video CCTV di sekitar lokasi kejadian. Video itu kemudian diunggah dan viral di media sosial.
Tampak di video berdurasi 2 menit 19 detik itu bagaimana gerombolan itu menyerang warung. Sesuai catatan waktu rekaman CCTV, peristiwa itu terjadi pukul 01.50 WIB.
Tampak jalanan keputih yang tadinya sepi mendadak ramai pemotor. Mereka bergerombol seperti mencari sesuatu.
Sebagian sempat menghentikan laju motor yang dikendarai. Terlihat hendak memutar sembari melihat ke belakang tapi tidak jadi.
Di sekitar jalan itu terlihat seorang penjual bakso di sisi dekat bangunan tempat kamera CCTV berada.
Sementara, di seberang bangunan asal rekaman CCTV tampak terlihat toko modern Sakinah. Di deretan toko itulah warung yang diserang berada.
Ada 2 orang di warung itu. Tidak jelas apa yang mereka lakukan hingga beberapa pemuda diduga gangster itu tiba-tiba menyerang mereka.
Dua orang yang berada di warung itu tampak berlari masuk ke dalam ketika gerombolan pemuda bersenjata tajam itu datang.
Diduga sengaja menyerang warung kopi itu. Baca di halaman selanjutnya.
Seorang warga Keputih bernama Rahman membenarkan bahwa peristiwa penyerangan warung itu terjadi pada Jumat (2/12) dini hari tadi.
Menurutnya gerombolan pemuda diduga gangster yang meresahkan masyarakat itu berjumlah puluhan orang.
"Ada sekitar 50 sepeda motor dari arah Medokan, langsung masuk Keputih menuju warkop. Memang tujuannya menyerang warkop," kata Rahman.
Setelah melakukan penyerangan di warkop. Gerombolan pemuda itu melarikan diri.
Sejumlah warga yang geram melihat aksi mereka sempat mengejar ketika mereka berupaya melarikan diri ke arah ITS.
"Saat di pertigaan, mereka membagi dua kelompok. Satu ke arah Kalidamen satu ke arah ITS," ungkap Rahman.