.webp)
Tawuran antar-gangster di Surabaya telah puluhan kali dilaporkan ke polisi. Aksi kekerasan oleh pemuda, yang disebut fenomena patologi sosial oleh akademisi, bikin resah masyarakat.
Dalam kejadian terakhir yang ditangani polisi, ada 2 orang yang mengalami luka bacokan akibat pengeroyokan di pos jaga salah satu perumahan elite Surabaya utara.
Polisi meringkus 15 orang yang diduga terlibat pengeroyokan itu. Hingga 7 di antaranya yang sudah ditetapkan jadi tersangka termasuk panglima gangster Gukgukguk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data kepolisian, tawuran antar-gangster di Surabaya sudah terjadi puluhan kali. Baik di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak maupun Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arif Rizky Wicaksana mengatakan berdasarkan laporan yang diterima ada dua laporan kejadian.
"Kalau di wilayah Perak (Polres Pelabuhan Tanjung Perak) ada dua laporan," kata Risky kepada detikjatim, Jumat (2/12/2022).
Sementara itu, kejadian tawuran di wilayah Polrestabes Surabaya tercatat sudah dilaporkan hingga puluhan kali.
Aksi tawuran itu membuat resah masyarakat Surabaya. Terlebih mereka menebar teror dengan membuat konten konvoi bermotor membawa senjata tajam.
"Secara pasti tdk ada angka berapa kali kejadian, tetapi telah puluhan kali geng-geng ini tawuran atau membuat keresahan di masyarakat," kata Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya Kompol Edi Hartono.
Ada lebih dari 4 gangster yang telah terdeteksi di Surabaya. Mereka diketahui telah menebar kecemasan di medsos dan telah membuat khawatir masyarakat ketika malam hari.
Selain Team Gukgukguk polisi juga telah menangani gangster Kwok-kwok. Selain itu, yang terdeteksi sering muncul dalam radar polisi adalah gangster Allstars dan Timur Mistery.
Baik kepolisian maupun Pemkot Surabaya saat ini sedang menggencarkan kembali patroli di malam hari untuk memberantas para gangster tersebut.
(dpe/iwd)
