Misteri Pembunuhan Pegawai Toko Emas di Pos Polisi Surabaya yang Tak Terkuak

Crime Story

Misteri Pembunuhan Pegawai Toko Emas di Pos Polisi Surabaya yang Tak Terkuak

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 28 Okt 2022 13:06 WIB
Sketsa pelaku pembunuh Widji karyawan toko emas
Pos Polantas di Jalan Pasar Kembang, Surabaya, TKP ditemukannya jenazah Widji/(Foto File: Rois Jajeli)
Surabaya -

Minggu 17 Agustus 2014, anggota sat lantas yang akan piket di pos Jalan Pasar Kembang, Surabaya dikejutkan penemuan mayat laki-laki tanpa identitas. Saat ditemukan mayat dalam posisi telentang dengan bersimbah darah.

Mengetahui hal itu, anggota tersebut langsung melapor ke pimpinannya. Tak lama, sejumlah polisi dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya langsung berdatangan ke pos Polantas itu.

Temuan itu langsung membuat geger warga di Jalan Pasar Kembang. Warga yang penasaran bersama puluhan wartawan langsung berduyun-duyun ke TKP yang sudah dipasang police line.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lokasi sekitar mayat, polisi tampak sibuk olah TKP. Sebuah emas batangan dengan selembar kuitansi serta dua unit handphone milik korban ditemukan. Dari kuitansi diketahui emas batangan tersebut bernilai Rp 48 juta.

Setelah dilakukan identifikasi, mayat laki-laki tersebut diketahui bernama Widji (35), karyawan toko emas di kawasan Manukan. Toko emas itu tidak menjual perhiasan. Namun hanya menjual emas dalam bentuk lantakan atau batangan.

ADVERTISEMENT

Dari majikannya terungkap, Widji memang diutus mengantarkan emas batangan seberat 100 gram dan uang Rp 50 juta ke toko emas lain di BG Junction. Widji berangkat sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah waktu magrib. Namun hingga toko tutup, Widji tak pernah kembali.

Usai olah TKP, polisi kemudian mengevakuasi jenazah Widji ke RSU dr Soetomo untuk diautopsi. Hasilnya, Widji disebut tewas dengan luka tusukan sedalam 3 cm dan sepanjang 7 cm di dada tembus jantung. Selain itu, di pelipis juga ditemukan luka bekas hantaman.

Polisi lantas menyimpulkan pria asal Kediri itu tewas dibunuh pada Sabtu 16 Agustus 2014. Pelaku pembunuhan membawa lari uang Rp 50 juta, jaket, dompet, dan helm Widji. Sementara emas batangan dan 2 unit handphone masih utuh serta motornya ditemukan 100 meter dari TKP.

Polisi langsung melakukan penyelidikan. Puluhan saksi kemudian diperiksa, di antaranya Polantas yang menemukan awal mayat, majikan dan warga sekitar.

Sepuluh hari berlalu, polisi sudah berusaha keras untuk mengungkap kasus tersebut. Padahal polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun rupanya siapa pelaku pembunuhan Widji masih menjadi teka-teki.

Dari keterangan majikannya, Widji merupakan karyawan yang baik dan tak pernah neko-neko. Ia sudah bekerja sekitar 2 tahun di toko emas tersebut. Majikan menyayangkan kematian karyawannya itu yang tragis dan misterius.

Belum berhasilnya kepolisian mengungkap pembunuhan Widji memunculkan isu di masyarakat saat itu. Isu yang berkembang menyebutkan bahwa pembunuh Widji adalah polisi yang memang tak ingin diungkap.

Deretan kejanggalan juga menyertai kematian Widji. Antara lain meski uang Rp 50 juta raib, tapi emas dibiarkan tak diambil. Kemudian motor korban juga lokasinya ditemukan sekitar 100 meter dari TKP.

Lalu misteri pos polisi yang kosong saat peristiwa terjadi dan baru didatangi anggota piket keesokan harinya. Itu yang membuat isu kematian Widji semakin liar dan berkembang di masyarakat saat itu.

Namun, Kasat Reskrim saat itu, AKBP Sumaryono membantah tegas isu tersebut. Ia mengaku, pihaknya telah bekerja keras mengungkap kasus pembunuhan Widji. Berbagai upaya pengungkapan kemudian ia dibeberkan.

Antara lain memelototi rekaman CCTV di sekitar lokasi. Dari rekaman tersebut memang diketahui Widji berjalan ke pos Polantas bersama seseorang yang berpakaian mirip polisi yang terlihat diduga hendak menilang.

Sketsa pelaku pembunuh Widji karyawan toko emasSketsa pelaku pembunuh Widji karyawan toko emas (Foto File: Imam Wahyudiyanta)

Dari situ polisi kemudian mengambil gambar sosok pria yang berjalan dengan Widji. Polisi kemudian mencocokkan pria tersebut dengan sejumlah anggota Polantas yang wajahnya mirip atau yang sesuai sesuai ciri-ciri.

Namun upaya itu tetap tak membuahkan hasil, karena dari sekian anggota yang diperiksa, wajahnya memang tak ada yang sesuai dengan ciri-ciri seperti di rekaman CCTV. Polisi selanjutnya juga membuat sketsa wajah pelaku bahkan hingga dua kali.

Menurut Sumaryono, sketsa yang dibuat sesuai di rekaman CCTV dan saksi-saksi di lokasi yang sempat melihat di lokasi. Dalam sketsa ini pelaku mempunyai ciri-ciri berhidung betet dan agak bengkok.

Sketsa tersebut menggambarkan jika pelaku masih mengenakan helm. Dalam sketsa itu, digambarkan pelaku berwajah oval dan tidak berkumis. Sedangkan ciri fisiknya yakni tinggi sekitar 170 cm dan agak gemuk.

Namun tetap saja, upaya polisi masih nihil. Pelaku tidak pernah terungkap hingga hari ini. Jika dihitung sejak kejadian hingga artikel ini ditulis, maka kasus pembunuhan karyawan toko emas tersebut telah berlalu 9 tahun lamanya.

Crime Story merupakan rubrik khusus yang mengulas kisah kriminal yang pernah terjadi di Jatim. Mulai 24 Oktober 2022, Crime Story tayang setiap Senin dan Jumat.

Halaman 2 dari 2
(abq/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads