Hotman Paris Hutapea menggelar acara Hotman 911 di Surabaya, Sabtu (24/9). Acara untuk mengadvokasi masyarakat ekonomi lemah itu diserbu ratusan orang, bahkan ada yang datang jauh-jauh dari Jakarta.
Sebelum menghelat acara itu di W Superclub, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Hotman sempat lebih dulu sowan ke Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk meminta izin.
"Jadi ini sudah ada 100 yang antre di W Superclub untuk konsultasi. Saya bersama partner saya, kita di Jatim harus sowan dulu dengan penguasa setempat, Ibu Gubernur yang cantik ini," kata Hotman di Grahadi, Sabtu (24/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotman berterima kasih disambut baik oleh Khofifah dengan makanan daerah Jatim. Ia mengaku tak menyangka Khofifah sangat ramah. Lalu ia paparkan misinya di Surabaya.
"Sebagaimana Anda tahu bahwa belakangan Hotman ada misi juga namanya Hotman 911, yang terutama bergerak memberi bantuan hukum khusus kasus yang menyentuh rasa kemanusiaan. Kasus selektif, khusus untuk masyarakat yang ekonomi lemah, jadi pengais keadilan," jelasnya.
Hal itu menjadi dasar Hotman mengunjungi Jatim dan sowan ke Gubernur Khofifah. Bahkan, Hotman mengaku siap, jika sewaktu-waktu Pemprov Jatim membutuhkan dirinya.
"Jadi kami izin dulu dan kita menawarkan kalau suatu saat kita diperlukan setiap waktu kita ke Jatim. Karena sebelumnya saya pernah ke Jatim ke pondok pesantren, ke Lirboyo, ke Tebuireng. Saya dapat gelar Gus di Tebuireng dan Lora dari Said Aqil Siradj, itu kira-kira misi kita," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Khofifah pun berterima kasih kepada Hotman Paris yang mau memberikan advokasi dan bantuan hukum kepada masyarakat Jatim.
"Selamat datang di Bumi Majapahit, kami terima kasih mendapat penguatan dari warga Jatim yang ingin mengakses bagaimana perlindungan hukum dan kepastian hukum bisa ter-support dari Bang Hotman Paris," ujar Khofifah.
Gubernur sekaligus Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu mengakui, meski Pemprov Jatim selama ini juga memberikan bantuan hukum kepada masyarakat, tapi support APBD Pemprov Jatim tidak besar.
"Support APBD pemprov tidak besar, sehingga dibanding dengan skala kebutuhan masyarakat, enggak bisa melakukan percepatan pelayanan secara maksimal. Hadirnya beliau (Hotman) dan tim bisa memberi harapan baru bagi masyarakat yang ingin mendapat perlindungan hukum, kepastian hukum dari proses yang mereka lakukan," tandasnya.
Hari itu sudah ada ratusan orang yang menghadiri acara Hotman 911. Demi bisa wadul soal kasus hukum yang membelit ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ratusan orang itu sudah antre di lokasi acara sejak pukul 12.00 WIB hingga 14.35 WIB.
Rela datang dari Jakarta antre berpanas-panasan. Baca di halaman selanjutnya.
Orang-orang itu rela mengantre dan berpanas-panasan saat mendaftarkan perkara masing-masing di meja resepsionis, yang ada di dalam tenda putih berukuran sekitar 3 x 5 meter.
Ada beragam perkara yang diadukan, dari pidana hingga perdata. Baik dugaan kekerasan seksual, kecelakaan lalu lintas, maupun sengketa tanah.
Bahkan ada wanita berinisial LK yang mengaku rela terbang dari Jakarta ke Surabaya demi bertemu Hotman Paris. Ia hendak mengadukan dugaan pemerkosaan yang ia alami di Jakarta.
"Saya korban kekerasan seksual, dipaksa oleh seorang pria, baru kenal, saya dijebak. Lalu saya lapor dan visum, kata dokter mengalami luka robekan dan dijahit," ujarnya.
LK menerangkan, sudah ada laporan polisi soal kasusnya dan sudah masuk tahap penyidikan. Namun, hingga kini, belum ada tersangka. Karena itu ia mengadu ke Hotman soal kejelasan status dan proses hukum.
"Terlapor pernah dipanggil polisi, tapi nggak datang ke Polda Metro di Subdit Renakta, saya lapor 2 April 2022. Saya pernah diminta mencabut laporan, lalu saya ditawari diberi uang oleh terduga pelaku agar cabut laporan, tapi saya tolak, saya juga sudah visum dan rekam medis juga," tuturnya.
Mengenai kasus yang dialami LK Hotman Paris menegaskan akan menyampaikan hal itu kepada pihak terkait.
"Untuk Pak Kapolda Metro Jaya, bagaimana kelanjutan kasusnya (LK)? Apakah dihentikan atau bagaimana dalam kasus dugaan pemerkosaan ini? Dimohon kepada bapak Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk memberikan info terakhir seperti apa kejadian sebenarnya di April 2022 itu," ujarnya.
Ibu remaja perempuan diduga korban perkosaan asal Manado. Baca di halaman selanjutnya.
Turut diundang dalam acara itu Heidy Said (34) ibu dari remaja perempuan belasan tahun asal Manado, Sulawesi Utara yang diklaim polisi meninggal karena leukimia tapi diduga menjadi korban penganiayaan dan perkosaan.
Heidy tampak membawa beberapa berkas laporan dan bukti yang telah diperolehnya. Lalu, ia mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang sedang berada di Surabaya.
Ia mengatakan, kuat dugaan putrinya berinisial I menjadi korban pemerkosaan dan dianiaya. Bahkan, sempat dibawa ke RS Eling pada 28 Desember 2021 silam di Manado, Sulut.
"Semula saya kira I ini mengalami menstruasi dan keluar darah dari vagina pas usia 10 tahun, karena berlebihan darahnya lalu kami bawa ke rumah sakit itu. Setelah diperiksa, dinyatakan dokter ada sobekan di selaput darah dan memar di bagian tubuh, kemudian meninggal dunia 24 Januari 2022," kata Heidy.
Namun, ia mengaku terkejut ketika mendapat informasi dari polisi bila putrinya meninggal dunia karena mengidap leukimia stadium 4. Bahkan, hal itu disebutnya telah diumumkan saat konpers dari kepolisian.
"Saya kaget, lalu saya lapor setelah itu (Tahu putrinya diklaim mengidap leukimia), pas datang langsung menanyakan ke dokter apa benar seperti itu?" ujarnya.
Ia pun masih memperjuangkan hak anaknya hingga kini. Bahkan, ia mengaku lebih mempercayai dokter yang menyebut hasil pemeriksaan putrinya tak bisa keluar dalam waktu singkat.
"Pihak rumah sakit sebut hasilnya masih lama karena untuk mengecek prosesnya lama, paginya meninggal dan kami kaget, sedangkan dokter bilang hasilnya tidak secepat itu," lanjutnya.
Mendengar hal itu, Hotman langsung mempertanyakan perihal kematian I. Menurutnya, kronologi dan pernyataan dari kepolisian dinilai janggal.
"Press release-nya meninggal karena leukimia, kenapa diumumkan leukimia? Lalu, sempat menyebutkan dua nama oknum polisi yang menganiaya?" tanya Hotman.
"Iya, tanggal 29 Januari 2022 pagi, lalu menyebutkan ada 2 nama dan menelepon Polresta Manado. Lalu saya panggil polisi biar lebih jelas, 3 hari sebelum meninggal Pak Kapolda Sulut dan Kapolres Manado datang bertemu langsung dengan dia (I), lalu menyebutkan 2 nama itu, sampai keluar di berita juga," sahut Heidy.