Bantahan Kades Soal Kasus Pegang Payudara-Jambak Warga Berujung Mediasi

Bantahan Kades Soal Kasus Pegang Payudara-Jambak Warga Berujung Mediasi

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 24 Sep 2022 05:03 WIB
Teguh (kanan) nenunjukkan foto pemakai udeng yang direbut dari belakang.
Teguh (kanan) nenunjukkan foto pemakai udeng yang direbut dari belakang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Dugaan pelecehan dan kekerasan terhadap wanita oleh seorang Kades di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang sedang ditangani polisi. Di tengah penyelidikan itu kades yang dilaporkan menyampaikan bantahan.

Kades yang dimaksud adalah Teguh Patriajati yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Desa Bringin di Kecamatan Wajak, Malang. Ia dilaporkan perempuan bernama RDW (39) ke polisi karena diduga memegang payudara, menampar, hingga menjambak rambut perempuan itu.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/9/2022) petang. Saat itu baik pelaku maupun korban tengah mengikuti kegiatan karnaval yang digelar di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang Kades Teguh menegaskan bahwa dirinya tidak berbuat seperti yang telah dilaporkan oleh terduga korban RDW. Namun, dirinya menyebutkan, jika ada kesalahpahaman ia mengaku tak segan untuk meminta maaf.

"Saya tidak melakukan itu. Saya minta maaf apabila ada kesalahpahaman," ujar Teguh kepada wartawan, Jumat (23/9/2022).

ADVERTISEMENT

Teguh lantas menceritakan bagaimana peristiwa yang terjadi versi dirinya. Ia sebutkan semua bermula ketika dirinya mencari udeng warna putih miliknya yang mendadak hilang di tengah keramaian kegiatan karnaval.

Teguh melihat bahwa udengnya yang raib dipakai oleh salah satu peserta karnaval. Dia pun mencoba mendapatkan kembali udeng itu dengan mengambil dari belakang.

Tapi usaha itu malah memunculkan perdebatan dengan seseorang yang diyakini Teguh seorang laki-laki. "Ketika saya ambil, justru ada yang memukul dari belakang dan membuat saya tersungkur. Setelah itu saya tidak ingat lagi," terangnya.

Teguh membantah telah berbuat tak senonoh kepada RDW. Apalagi dia menyakini bahwa pemakai udengnya adalah seorang laki-laki. Dia juga meyakinkan bahwa dirinya tidak mungkin melakukan perbuatan asusila di keramaian seperti itu.

"Saya gak mungkin melakukan itu, kondisinya juga lagi ramai orang. Ada istri dan keluarga saya. Justru saya dipukul hingga membuat tersungkur," ujarnya.

Tidak hanya itu, Teguh juga menampik bahwa saat mengikuti karnaval tersebut dirinya disebut dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol. "Saya tidak dalam kondisi mabuk. Tidak," pungkasnya.

Upayanya mengklarifikasi apa yang terjadi itu dibantu Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Malang dengan menggelar mediasi antara dirinya dengan terduga korban.

Dugaan asusila yang dilakukan kades versi pelapor. Baca di halaman selanjutnya.

Meski kejadian itu dialami korban pada Minggu (18/9/2022) petang yang bersangkutan baru melapor ke Polsek Wajak pada Selasa (20/9/2022).

Kasi Humas Polres Malang Iptu Achmad Taufik membenarkan adanya laporan yang masuk ke Polsek Wajak tentang dugaan pelecehan sekaligus penganiayaan yang dialami korban.

"Jadi laporan tersebut benar dan sudah diterima Polsek (Wajak). Rencana akan dilimpahkan ke UPPA Polres Malang," kata Taufik, Kamis (22/9/2022).

Minggu petang itu korban mengaku tengah mengikuti atraksi tarian dalam kegiatan karnaval yang digelar di Desa Dadapan. Sesaat sebelum kejadian, korban hendak menata barisan peserta karnaval.

Pada saat hendak menata barisan itulah Kades Teguh menghampiri korban lalu memegang payudara korban. Dapat perlakuan tak senonoh seperti itu korban berontak dan menangkis tangan pelaku. Tapi pelaku malah memukul wajah korban lalu menarik rambut korban.

Menurut pengakuan korban, peserta lain yang tahu kejadian itu berusaha melerai dan melindungi korban. Akibat perbuatan pelaku yang diduga mabuk karena miras, korban mengalami nyeri di bagian leher.

Selain itu di bawah alis kanannya terdapat luka seperti cakaran. Tak hanya itu korban juga mengeluhkan rahang bagian bawah nyeri dan luka di bibir bagian bawah.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads