Kades di Malang Bantah Pegang Payudara-Jambak Warga

Kades di Malang Bantah Pegang Payudara-Jambak Warga

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 23 Sep 2022 20:39 WIB
Teguh (kanan) nenunjukkan foto pemakai udeng yang direbut dari belakang.
Teguh (kanan) nenunjukkan foto pemakai udeng yang direbut dari belakang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kades di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, dilaporkan ke polisi karena diduga memegang payudara, menampar, hingga menjambak rambut seorang warga perempuan saat karnaval. Kades yang menjadi terlapor pun membantah telah melakukan seperti apa yang dituduhkan.

Kades yang dilaporkan perempuan berinisial RDW (39) saat mengikuti kegiatan karnaval akhir pekan lalu bernama Teguh Patriajati. Sehari-sehari ia merupakan Kades Bringin di Kecamatan Wajak, Malang.

Teguh menegaskan bahwa dirinya tidak berbuat seperti yang telah dilaporkan oleh terduga korban. Namun jika ada kesalahpahaman, ia mengaku tak segan untuk meminta maaf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak melakukan itu. Saya minta maaf apabila ada kesalahpahaman," ujar Teguh kepada wartawan, Jumat (23/9/2022).

Teguh juga akan menyepakati segala persyaratan yang diminta korban untuk tujuan perdamaian. Ia berharap persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik dan bisa diterima korban beserta keluarganya.

ADVERTISEMENT

"Saya akan menyanggupi dan menyetujui jika ada syarat yang ingin dipenuhi. Tujuannya supaya masalah ini bisa selesai," ujarnya.

Yang terjadi saat karnaval versi kades yang dilaporkan pegang payudara-jambak warga. Baca di halaman selanjutnya.

Kades Bringin Kecamatan Wajak, Malang Teguh Patriajati menceritakan bagaimana peristiwa yang terjadi versi dirinya. Ia sebutkan semua bermula ketika dirinya mencari udeng warna putih miliknya yang mendadak hilang di tengah keramaian kegiatan karnaval.

Teguh melihat bahwa udengnya yang raib dipakai oleh salah satu peserta karnaval. Ia pun mencoba untuk mendapatkan dengan mengambil dari belakang.

Tapi usaha itu, justru memunculkan perdebatan dengan seseorang yang diyakini Teguh seorang laki-laki. "Ketika saya ambil, justru kemudian ada yang memukul dari belakang dan membuat saya tersungkur. Setelah itu saya tidak ingat lagi," terangnya.

Teguh membantah berbuat tak senonoh kepada orang tersebut. Apalagi dia menyakini pemakai udeng miliknya adalah laki-laki. Bahkan waktu itu, ada istri dan keluarganya, karena lokasinya tepat di depan rumahnya.

"Saya gak mungkin melakukan itu, kondisinya juga lagi ramai orang. Ada istri dan keluarga saya. Justru saya dipukul hingga membuat tersungkur," ujarnya.

Teguh menampik dirinya dikatakan dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol. "Saya tidak dalam kondisi mabuk, tidak," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads