Sejumlah perkembangan terkait kasus pembunuhan Brigadir J terus bergulir. Belakangan, LPSK menemukan kejanggalan dari pengakuan Putri Candrawathi. Sementara itu, pihak Bareskrim juga telah memeriksa Kuat Maruf dan Baharada E menggunakan lie detector.
Berikut penjelasannya yang dirangkum dari detikNews.
1. LPSK Nilai Pengakuan Putri Janggal
Dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi kembali muncul saat Komnas HAM menyampaikan laporan hasil penyelidikan terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Namun, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai ada sejumlah kejanggalan terkait dugaan pelecehan seksual ke Putri.
Salah satu dasar LPSK menyebut ada kejanggalan ialah adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Yakni saat adegan yang menunjukkan Putri Candrawathi masih bertanya tentang keberadaan Yosua dan bertemu dengan Yosua.
"Ini kan tergambar di rekonstruksi, bayangkan saja bagaimana kok korban dari kekerasan seksual masih bertanya tentang pelakunya dan masih bisa bertemu dengan pelakunya secara fisik di ruang pribadinya yang merupakan tempat peristiwa dugaan itu," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi dilansir dari detikNews.
Menurut Edwin, korban pelecehan seksual pada umumnya akan mengalami trauma atau depresi untuk bertemu kembali dengan pelaku. Kemudian, korban dan pelaku masih berada satu rumah pada 7 dan 8 Juli.
"Yosua masih tinggal menginap di rumah itu. Itu rumahnya kalau kita pakai pendekatan kekerasan seksual itu rumahnya korban, korban punya kekuasaan, kok korban masih bisa tinggal bersama pelaku," tanyanya.
2. Kuat Mengaku Melihat Yosua Menghindar dan Menangis
Dilansir dari detikX, Kuat mengaku sempat melihat Brigadir J berdiri di tangga rumah Ferdy Sambo, Puri Cempaka Residence, Banyurojo, Mertoyudan, Magelang. Namun, ketika ia hampiri, Yosua justru berlari menghindar sambil menangis.
Kuat kemudian menyuruh S untuk memeriksa kondisi Putri. S mendapati Putri di kamar mandi dengan posisi tergeletak.
Dari keterangan ART S, Kuat mengaku diberitahu bahwa Yosua sempat marah-marah dengan membanting pintu dapur. Namun saat itu, Kuat mengaku tak menanggapi secara jelas keterangan S karena sibuk menelepon.
Setelah selesai menelepon di teras rumah, Kuat menengok ke dalam dan melihat dari balik kaca Yosua sedang turun dari tangga. Merasa ada sesuatu yang ganjil, Kuat meneriaki Yosua sambil menggedor-gedor kaca.
Yosua yang bergeming dari panggilan Kuat, berlari ke arah dapur yang tembus ke garasi mobil. Ketika berhadap-hadapan dengannya di garasi, Yosua berbalik sambil berlari.
Ketika Kuat hendak mengangkat Putri dari kamar mandi bersama S, Yosua kembali mendatangi mereka. Tanpa dimintanya, Yosua berusaha menjernihkan perkara yang melibatkan dirinya.
Baca Kuat dan Bharada E Diperiksa menggunakan Lie Detector di halaman selanjutnya
(hse/fat)