Polisi meragukan keterangan tersangka pemerkosa korban kecelakaan di Tulungagung yang mengaku sempat menyerempet truk. Dari fakta di lapangan polisi meyakini pelaku dan korban mengalami kecelakaan tunggal.
Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Anshori mengatakan hingga saat ini polisi masih melakukan pengembangan dengan mencari badang bukti maupun keterangan saksi.
"Sampai saat ini masih melakukan upaya untuk mengumpulkan barang bukti maupun saksi yang terkait kasus asusila itu," kata Mohammad Anshori, Sabtu (19/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pemeriksaan awal tersangka ADB (26) warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung itu mengaku saat membonceng korban BM (30) ia sempat mengalami kecelakaan menyerempet truk di Kelurahan Jepun.
"Pengakuannya terserempet truk, namun demikian polisi meragukan karena tidak ada saksi maupun bukti-bukti lain terjadinya kecelakaan tersebut," ujarnya.
Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, pihaknya justru mendapatkan fakta lain. Polisi menduga pelaku dan korban tidak menyerempet truk. Ada dugaan kuat keduanya mengalami kecelakaan tunggal.
"Kalau untuk kecelakaan tunggal itu ada saksinya. Bahkan ada warga yang mengantarkan pelaku dan korban ke Panjerejo," katanya.
Anshori pun menambahkan kecelakaan tunggal itu diduga karena keduanya sedang dalam pengaruh minuman keras. Akibatnya korban jatuh dengan bebas dan mengalami luka fatal.
"Hasil autopsi, korban mengalami pendarahan pada otak dan patah leher," imbuhnya.
Sebelumnya, ADB diamankan polisi karena diduga memerkosa BM yang kondisinya tidak sadarkan diri akibat kecelakaan. Hingga akhirnya korban meninggal.
Kasus itu bermula ketika tersangka dan korban bertemu di warung kopi karaoke NR di Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan. Keduanya berboncengan menuju Tulungagung kota untuk ngopi dan mencari makanan. Namun di tengah jalan, keduanya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pasca insiden itu ADB tidak membawa BM berobat ke rumah sakit tetapi justru dibawa pulang ke rumahnya di Panjerejo dengan dibantu seorang warga.
Di rumah itulah pelaku gelap mata dan nekat memerkosa korban yang kondisinya terluka dan tidak sadarkan diri. Bahkan pada pagi harinya, pelaku memilih ke bengkel untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak. Sedangkan korban dibiarkan di rumah.
Korban BM akhirnya dievakuasi ke rumah sakit oleh pemilik warung kopi tempatnya bekerja. Naas, setelah sehari mendapatkan perawatan medis, korban meninggal. Kasus itu akhirnya dilaporkan suami BM ke polisi.
(dpe/sun)