Sidang Bos Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, JE digelar kemarin Rabu (10/8/2022). Sidang ini diwarnai dengan poster wajah Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait bertuliskan 'WANTED' alias buron yang bertebaran di halaman Pengadilan Negeri (PN) Malang.
Saat dikonfirmasi, Arist mengaku hanya bisa tertawa melihat poster wajahnya yang ditutup di bagian matanya. Bahkan, ia menyebut akan semakin baik jika posternya semakin banyak, sehingga dirinya bisa terkenal.
"Ngguyu aku (ketawa saya), semakin banyak itu (poster), semakin baik. Kalau bisa sepanjang PN Malang, itu kan jalannya lurus, ya dipasang saja (poster) supaya saya terkenal," ujarnya kepada awak media, Rabu (10/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menampilkan wajah Arist yang disensor garis hitam di bagian matanya, poster tersebut juga berisi pesan. Secara garis besar, pesannya mengkritisi Arist di kasus Jakarta International School (JIS).
Berikut isi pesan di poster tersebut:
"Predator Hukum = Pemerkosa Hukum = Pelecehan Skesual
Mengatakan setelah penuntutan langsung putusan. Ini sangat menyesatkan. Seharusnya setelah tuntutan, pembelaan, replik, duplik. Bergelar SH tetapi bicaranya melanggar hukum tidak berdasarkan hukum, menyesatkan masyarakat awam.
Komnas PA versi Arist dianggap ilegal karena tidak ada dasarnya. Orang ini hanya datang supaya viral, apakah tujuannya mencari uang?
Predator hukum ini tidak konsisten dalam perkara JIS (Jakarta International School). Meminta terdakwa dibebaskan dalam perkara ini meminta terdakawa dihukum berat. Apakah ini hanya karena masalah uang??
Ini adalah orang yang tidak ada kerjaan, apakah ada pertanggungjawaban keuangan di organisasimu??.. selidiki orang ini dan organisasinya..
Nginep dihotel mewah pada saat sidang praperadilan sampai di PN Malang. Dari mana uangmu?
Kau pernah membela predator seksual pada saat kasus JIS yang sudah dihukum bersalah"
Arist mengaku tak marah atas beredarnya poster tersebut. Baca di halaman selanjutnya.