Kasus tewasnya warga Banjarmelati, Kelurahan Jeruk, Lakarsantri Surabaya menyajikan beda versi antara data polisi dengan kesaksian warga. Polisi menyebut ada 3 warga yang tewas, sedangkan pengakuan warga ada 4 orang yang tewas. Selain jumlah korban, perbedaan versi juga muncul terkait asal miras oplosan.
Saat Polsek Lakarsantri merilis kasus ini, polisi menyebut jika para korban membawa miras sendiri-sendiri.
"Pada saat itu miras itu sedang dibawa dari masing-masing orang individu (peserta miras). Mereka campur bersama-sama dan melakukan pesta miras," jelas Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Ipda Bambang Setiawan, Senin (25/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat itu saudara AK sedang ada gawe perkawinan atau pernikahan. Dia mau manggil teman-temannya itu, untuk melekan atau begadang, sambil mengonsumsi miras," lanjut Bambang.
Namun beda dengan polisi, PA, salah satu orang tua korban yang ikut pesta miras oplosan itu menyebut jika yang menyediakan miras itu adalah AK sendiri, tuan rumah hajatan. PA mendapat keterangan itu dari anaknya yang kinis sudah membaik.
"Anak saya nggak bawa miras, tapi miras itu dikeluarkan dari dalam rumah yang nikah (AK). Mirasnya sudah dalam galon, mereka hanya tinggal minum, ini kata anak saya ya," kata PA saat ditemui detikJatim di rumahnya.
PA tak tahu pasti cairan apa saja yang dicampur ke dalam miras itu. Anaknya itu cuma pamit begadang di rumah AK.
"Anak saya cuma begini aja, dia bilang melekan. Langsung diambilkan dari dalam rumah. Saya nggak tahu minum apa, bilangnya gitu aja, diambilkan dari dalam rumah," kata PA.
PA melanjutkan, anaknya mulai merasakan gejala pada Rabu siang (20/7). Saat itu korban merasa matanya buram. Cepat-cepat, PA membawa anaknya ke Rumah Sakit Randegan Sari, Driyorejo, Gresik.
"Karena tak kunjung membaik, saya langsung bawa anak saya ke rumah sakit BDH (Bakti Dharma Husada)," lanjut Panut.
Selain mata buram, anak dari PA juga mengeluhkan dada terasa panas. Korban juga memuntahkan cairan berwarna putih.
"Dokter tanya apa yang dikeluhkan, bliur (buram) aja. Pernah muntah kata dokter, pernah kata anak saya, warna putih air," tukas PA.
(dte/dte)