Sejumlah Biduan Malang Ngadu ke Polisi Telah Tertipu Arisan Bodong

Sejumlah Biduan Malang Ngadu ke Polisi Telah Tertipu Arisan Bodong

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 25 Jul 2022 19:12 WIB
Sejumlah biduan dangdut di Malang melaporkan dugaan arisan bodong yang membuat mereka kehilangan uang
Sejumlah biduan dangdut di Malang melaporkan dugaan arisan bodong yang membuat mereka kehilangan uang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Sejumlah biduan datang ke Polresta Malang Kota. Mereka ingin mengadu soal dugaan penipuan arisan yang diikutinya.

Sasha Veronica (36) salah satu korban mengaku jika pengelola arisan tiba-tiba menghilang sejak 15 Juli 2022 lalu.

Karena keberadaannya tak diketahui dan grup WA arisan mendadak tak aktif lagi, ia bersama korban lainnya memilih melapor ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah kami cari ke rumahnya juga tidak ada, HP tidak aktif lagi. Maka kami berniat melapor," ujar Sasha ditemui di Mapolresta Malang Kota, Senin (25/7/2022).

Sasha menyebut jumlah korban arisan bodong yang dikelola perempuan berinisial AY itu ada puluhan orang dengan total kerugian ratusan juta rupiah.

ADVERTISEMENT

Mayoritas korban, kata Sasha, adalah komunitas penyanyi dangdut di Malang Raya.

"Kami semua korban adalah penyanyi. Pelaku juga biduan. Makanya kami bisa kenal dan ikut arisan yang dikelola," kata warga Kota Malang ini.

Sasha menuturkan, dirinya saja mengalami kerugian sebesar Rp 48 juta. Uang sebanyak itu dia niatkan untuk membeli nomor arisan yang ditawarkan pelaku.

"Uang saya masuk Rp 48 juta, untuk beli arisan. Sebelumnya sudah pernah dapat, tinggal sisanya jika ditotal senilai itu," tuturnya.

Hal yang sama dialami Vita Alesyia (26), warga Tajinan, Malang itu mengaku kehilangan uang Rp 37 juta.

Setelah membeli beberapa nomor arisan yang ditawarkan pelaku melalui grup WhatsApp 'Info Slot Ayasvindy' dengan admin pelaku sendiri.

"Saya beli arisan total Rp 37 juta. Ada bukti transfer. Arisan dijual beragam, misalnya, tebus Rp 7 juta nanti dapat Rp 12 juta," ujarnya terpisah.

Modus arisan bodong yang dialami para biduan. Baca di halaman selanjutnya.

Keduanya menjelaskan AY mengelola arisan sejak 2020. Selama dua tahun, AY tak pernah mangkir membayar uang arisan kepada seluruh anggota.

Model arisan yang ditawarkan juga beragam, mulai harian, mingguan, sampai bulanan dengan banderol mulai Rp 1,5 juta sampai puluhan juta.

"Model arisannya, ada harian, mingguan sampai bulanan. Dengan harga variatif mulai Rp 1,5 juta sampai puluhan juta. Arisan ditawarkan melalui grup WA, jumlah yang didapat sesuai peserta arisan," kata Vita.

"Misal arisan big senilai Rp 5 juta per bulan, nanti dapat Rp 75 juta. Aturan arisan juga disertakan dalam grup WA," sambungnya.

Selain arisan uang, AY juga menawarkan arisan dalam bentuk barang seperti HP merk Iphone dengan tipe terbaru.

Vita menambahkan, ia bersama korban lain diminta kembali pekan depan oleh penyidik Polresta Malang Kota. Persoalan yang dihadapi masih diterima dalam bentuk pengaduan.

"Ini masih pengaduan, Senin depan diminta balik lagi," pungkas Sasha.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga menegaskan kehadiran sejumlah orang terkait arisan bodong masih dalam bentuk konsultasi.

"Masih konsultasi," kata Bayu melalui pesan WhatsApp.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads