Seorang perempuan bernama Tata Bintang mengaku menjadi korban penipuan berkedok arisan. Ia mengadukan dugaan penipuan itu ke Polda Jatim.
Tata mengaku sudah merugi hingga puluhan juta rupiah. Tata mengatakan ia telah telah mengeluarkan uang untuk arisan kepada rekannya berinisial IS hingga Rp 98 juta.
"Kerugian saya sampai Rp 98 juta, saya beli lelang arisan dia. Misalnya, saya beli Rp 5 juta, dua bulan selanjutnya dijanjikan cair Rp 10 juta," kata Tata kepada wartawan di Polda Jatim, Selasa (7/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, Tata mengaku tak mencurigai perihal adanya dugaan penipuan itu. Selama mengikuti arisan, proses itu berjalan lancar di permulaan. Tapi, dalam 2 tahun terakhir, uang yang dijanjikan IS tak bisa dicairkan. Dari situ lah, kemudian emosinya mulai terpantik dan ia memutuskan untuk mengadu ke Polda Jatim.
"Sampai sekarang, belum cair," ujar wanita asal Surabaya itu.
Perempuan yang bekerja sebagai penyanyi dangdut itu menambahkan perkenalannya dengan IS karena memiliki pekerjaan sebagai penyanyi dan genre musik yang sama.
"Namanya (arisannya) 'WS'. Awal baik-baik saja, pencarian lancar. Akhir-akhir ini macet," tutur Tata.
Tata menyebut yang rugi akibat penipuan arisan itu tidak hanya dirinya saja. Melainkan ada juga korban-korban lainnya.
"Banyak yang rugi, termasuk saya," katanya.
Sebelum melayangkan laporan polisi, Tata menegaskan telah berupaya melakukan mediasi agar tak masuk ke ranah hukum. Ia sendiri sudah pernah menagih uangnya ke IS.
Namun, saat ditagih, IS hanya memberinya uang Rp 1 juta. Tak puas dengan hal itu, kemudian Tata berupaya menemui IS dengan mendatangi rumahnya.
Saat berada di rumahnya, Tata justru bertemu dengan suami IS. Di sana, ia mengaku IS sedang sakit, sesuai keterangan suaminya, IS sedang sakit.
"Saya ambil jalur ini (mengadu) ke Polda Jatim. Niat saya baik, saya ke sana (rumahnya) juga dibukain pintu sama suaminya, (kalau) ada omongan kan enak. Tapi dia (IS) gak mau menemui, saya hubungi gak direspons," ujar dia.
Tata mengungkapkan korban tak hanya dirinya saja, melainkan ada 30 orang dengan keluhan serupa. Selain arisan uang, korban lainnya, sambung Tata, juga ada yang tertipu arisan motor vespa, mobil, hingga smartphone.
"Ada warga Surabaya, Jakarta, dan Bali. Banyak pokoknya, di grup banyak yang sambat (mengeluh)," tutupnya.
(iwd/iwd)