Menyayat Hati Ortu Dipaksa Nikahkan Anaknya dengan Pelaku Pemerkosaan

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 21 Jul 2022 11:44 WIB
Sunaryo, kepala sekolah korban (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Sembari menggendong bayi yang berusia 29 hari, seorang remaja mendatangi Polresta Banyuwangi. Ia melapor jika dirinya menjadi korban pemerkosaan usai dicekoki miras oleh 3 orang pria hingga hamil dan melahirkan. Ia juga dipaksa dinikahkan dengan salah satu pelaku.

Pengakuan orang tua korban pun membawa pilu. Sang ortu tak mengerti jika anaknya merupakan korban pemerkosaan. Mirisnya, orang tua korban mengaku menikahkan putrinya dengan salah satu pelaku atas desakan oknum perangkat desa dan oknum polisi, tanpa tahu bahwa putrinya telah hamil.

Orang tua korban berinisial TH (60) mengaku terpukul dengan cerita anaknya yang menjadi korban pemerkosaan bergilir oleh tiga orang yang merupakan tetangga desanya. TH pun mengisahkan anaknya sempat hilang selama 3 hari.

Saat itu, pada 15 September 2021. Ia mencari putrinya ke rumah kerabat hingga teman-temannya. Namun, semua teman-teman putrinya mengaku tak tahu di mana keberadaan anaknya.

"Anak saya hilang 3 hari. Saya cari ke mana saja tidak ada. Termasuk ke rumah saudara hingga teman-temannya," ujar TH kepada detikJatim, Rabu (20/7/2022).

Hingga akhirnya 3 hari kemudian, anaknya pulang. Dia menanyakan kepada korban ke mana saja dirinya selama 3 hari? Korban menjawab hanya main ke rumah teman.

"Dia tidak mengaku ke saya kalau ada bencana itu. Saya menyesal tidak mengetahui itu," kata TH.

Hingga akhirnya, keluarga korban terkejut saat akhir Maret 2022 lalu perangkat desa dan aparat hendak menikahkan korban dengan S. Keinginan menikahkan itu, kata TH, juga terkesan memaksa.

"Perangkat desa dan oknum polisi itu cenderung memaksa. Karena saya ini tidak mengerti apa-apa akhirnya saya hanya pasrah," beber TH.

Pernikahan sah keduanya ini terjadi di depan penghulu. Bahkan, KUA setempat memberikan rekomendasi pernikahan meski korban belum cukup umur.

"Jadi, dinikahkan dengan S tanpa alasan jelas. Keluarga juga tidak tahu jika anak saya ini sudah hamil," kata TH.

Anehnya lagi, kata TH, mempelai laki-laki S itu langsung kabur usai menikah dengan anaknya. Bahkan, hingga korban melahirkan, S tak kunjung datang. "Jadi, habis menikah, S langsung menghilang," jelas TH.

Keluarga korban pun kebingungan. TH pun mencari tahu apa yang terjadi terhadap anaknya. Hingga akhirnya, dia meminta bantuan kepala sekolah tempat korban menempuh pendidikan untuk menelusuri apa yang sedang terjadi terhadap putrinya.

"Saya ndak ngerti hukum. Saya kaget ternyata cerita kepala sekolah seperti itu," katanya lirih.

Kronologi pemerkosaan kepada korban, di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork