Pengakuan Polos Ortu soal Anaknya Diperkosa 3 Orang hingga Hamil-Melahirkan

Pengakuan Polos Ortu soal Anaknya Diperkosa 3 Orang hingga Hamil-Melahirkan

Ardian Fanani - detikJatim
Rabu, 20 Jul 2022 20:43 WIB
Pelajar Banyuwangi saat melaporkan kejadian pemerkosaan yang dia alami.
Sunaryo, kepala sekolah yang mengantar korban lapor ke Polresta Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Seorang pelajar di Banyuwangi menjadi korban pemerkosaan tiga orang hingga hamil dan melahirkan. Orang tua korban mengaku menikahkan putrinya dengan salah satu pelaku atas desakan oknum perangkat desa dan oknum polisi tanpa tahu bahwa putrinya telah hamil.

Orangtua korban TH (60) mengaku terpukul dengan cerita anaknya yang menjadi korban pemerkosaan bergilir oleh tiga orang yang merupakan tetangga desanya. TH pun mengisahkan bahwa anaknya sempat hilang selama 3 hari.

Saat itu 15 September 2021. Ia mencari putrinya ke rumah kerabat hingga teman-temannya. Namun, semua teman-teman putrinya mengaku tak tahu di mana keberadaan anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak saya hilang 3 hari. Saya cari ke mana saja tidak ada. Termasuk ke rumah saudara hingga teman-temannya," ujar TH kepada detikJatim, Rabu (20/7/2022).

Hingga akhirnya 3 hari kemudian, anaknya pulang. Dia menanyakan kepada korban ke mana saja dirinya selama 3 hari? Korban menjawab hanya main ke rumah teman.

ADVERTISEMENT

"Dia tidak mengaku ke saya kalau ada bencana itu. Saya menyesal tidak mengetahui itu," kata TH.

Hingga akhirnya, keluarga korban terkejut saat akhir Maret 2022 lalu perangkat desa dan aparat hendak menikahkan korban dengan S. Keinginan menikahkan itu, kata TH, juga terkesan memaksa.

"Perangkat desa dan oknum polisi itu cenderung memaksa. Karena saya ini tidak mengerti apa-apa akhirnya saya hanya pasrah," beber TH.

Terjadi pernikahan sah keduanya di depan penghulu. Bahkan KUA setempat memberikan rekomendasi pernikahan meski korban belum cukup umur.

"Jadi, dinikahkan dengan S tanpa alasan jelas. Keluarga juga tidak tahu jika anak saya ini sudah hamil," kata TH.

Anehnya lagi, kata TH, mempelai laki-laki S itu langsung kabur usai menikah dengan anaknya. Bahkan, hingga korban melahirkan, S tak kunjung datang.

"Jadi, habis menikah, S langsung menghilang," jelas TH.

Keluarga korban pun kebingungan. TH pun mencari tahu apa yang terjadi terhadap anaknya. Hingga akhirnya, dia meminta bantuan kepala sekolah tempat korban menempuh pendidikan untuk menelusuri apa yang sedang terjadi terhadap putrinya.

"Saya ndak ngerti hukum. Saya kaget ternyata cerita kepala sekolah seperti itu," katanya lirih.

Tak terima dengan perlakuan ini, akhirnya keluarga korban memilih melapor ke Polresta Banyuwangi.

"Saya langsung mengantarkan anak saya ini melapor. Semoga ada keadilan bagi anak saya," ujarnya.

Sebelumnya, korban sambil menggendong bayi yang berusia 29 hari datang ke Polresta Banyuwangi melapor bahwa dirinya menjadi korban pemerkosaan setelah dicekoki miras oleh 3 orang pria hingga hamil.

Laporan perempuan asal Blimbingsari, Banyuwangi pada Rabu (20/7/2022) itu tercatat dengan nomor LP/B/252/VII/2022/SPKT/Polresta Banyuwangi/Polda Jawa Timur.

Ia melapor diantar kedua orang tuanya dan kepala sekolah sekolah swasta tempat korban menempuh pendidikan. Dia melaporkan pria berinisial S yang diduga memerkosanya hingga hamil dan melahirkan. Dalam laporan itu korban juga mengaku diperkosa oleh S bersama 2 orang temannya.




(dpe/iwd)


Hide Ads