Teka-teki Kesaksian Satpam Perumahan Terduga Pembakar Sajadah Yai Mim

Round Up

Teka-teki Kesaksian Satpam Perumahan Terduga Pembakar Sajadah Yai Mim

Amir Baihaqi - detikJatim
Sabtu, 25 Okt 2025 10:00 WIB
Istri Yai Mim, Ines menunjukkan sisa sajadah yang dibakar.
Istri Yai Mim, Ines menunjukkan sisa sajadah yang dibakar. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Imam Muslimin atau Yai Mim melaporkan pembakaran sajadah miliknya. Di tengah penyelidiki polisi, muncul pengakuan pria yang mengaku satpam perumahan yang membakar sajadah Yai Mim.

Video pengakuan satpam itu tersebar di media sosial. Terdengar di balik ponsel yang merekam, ada suara lelaki yang diduga Yai Mim tengah menginterogasi petugas keamanan tersebut.

"Kok sing bakar justru seng nrimo duit tekok aku (Kok yang membakar yang justru yang terima uang dari saya," kata pria yang menanyai petugas keamanan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demi Allah, kulo yang bakar (saya yang membakar," ucap petugas keamanan seraya bersalaman mengucap sumpah dengan Yai Mim.

Petugas keamanan itu kemudian membeberkan alasan dia membakar sajadah. Karena ada perintah dari perangkat lingkungan setempat untuk membakarnya.

ADVERTISEMENT

"Saya yang membakar, disuruh Pak Wahyu, Pak Sofyan dan Suhara. Saya tidak bohong," tegas lelaki itu.

"Saya diajak, saya keamanan. Hanya menjalankan tugas," imbuhnya.

Pria itu juga mengaku awalnya berada di pos jaga, kemudian didatangi beberapa orang untuk memerintahkan pembakaran sajadah tersebut.

"Itu setengah satu (dini hari), saya di pos Pak Jayadi," ujarnya.

Ditanya soal unggahan video tersebut, kuasa hukum Sahara, Moh Zakki menyampaikan bahwa pihak yang diduga membakar sajadah memang adalah satpam.

Namun Zakki menyebut, di lokasi pembakaran bukan hanya sajadah. Melainkan adanya barang lain seperti kasur, bantal, guling, serta pakaian dalam.

"Kalau bakar kasur, bantal, guling, sajadah, BH dan celana dalama, infonya memang satpam," ujar Zakki.

Sementara berkaitan adanya harta benda milik Yai Mim bersamaan ada di lokasi. Pihaknya menilai perlu ada bukti yang menguatkan.

"Namun berkaitan dengan harta benda itu harus di buktikan, bahwa ada di lokasi," tegasnya.

"Apa lagi yg ngomong berkaitan logam mulia itu suaranya Muslimin (Yai Mim)," sambungnya.

Zakki juga mengaku, tengah menelusuri adanya video yang beredarnya itu. Untuk mencari kebenaran dari pengakuan satpam sesuai dalam video tersebut.

"Mau saya klarifikasi satpam yang bersangkutan," pungkasnya.

Konflik Yai Mim Vs Sahara diawali saat Yai Mim yang mewakafkan tanah depan rumahnya untuk jalan umum, protes kepada tetangganya Sahara, pemilik rental mobil yang kerap memarkir mobilnya di depan rumah Yai Mim. Hal ini membuat Yai Mim kerap kesulitan mengeluarkan mobil untuk beraktivitas.

Konflik ini pun berkepanjangan hingga Sahara memviralkan aksi Yai Mim yang gulung-gulung di tanah hingga berpura-pura stroke. Aksi itu terjadi saat Yai Mim mendapatkan intimidasi dari Sahara dan seorang lainnya.

Sahara dan Yai Mim pun akhirnya saling lapor ke Polresta Malang Kota. Buntut panjangnya, Yai Mim juga sempat diusir dari lingkungan tempat tinggalnya. Terungkap bahwa pengusiran ini merupakan akal-akalan Ketua RT, RW yang bersekongkol dengan Sahara.

Akhirnya, 7 Oktober lalu Yai Mim kembali ke Polresta Malang Kota untuk diperiksa sebagai saksi. Ia juga menambah pasal laporan untuk Sahara dan melaporkan Ketua RT, Ketua RW hingga pihak-pihak lainnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads