Sederet Cerita Cekcok Pasutri Berakhir Bersimbah Darah di Jatim

Sederet Cerita Cekcok Pasutri Berakhir Bersimbah Darah di Jatim

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 03 Jul 2022 09:47 WIB
Kassubag Polres Kediri Kota Ipda Nanang
Foto: Kassubag Polres Kediri Kota Ipda Nanang (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Surabayape -

Selama sepekan di Jawa Timur, ada beberapa peristiwa yang menyedot perhatian. Salah satunya percekcokan pasangan suami istri (Pasutri) berujung pembacokan dan penusukan.

Salah satunya bermotif cemburu dan salah paham. Berikut detail aksi percekcokan pasutri berujung pembacokan dan penusukan:

1. Istri di Kediri tusuk suami usai sarapan

Suami di Kota Kediri tewas diduga dibunuh istrinya. Korban tewas setelah ditusuk pelaku dengan pisau dapur saat hendak berangkat bekerja. Korban adalah Riyono (46) warga Jalan Sumber Galih, Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Sedangkan istri korban atau pelaku yakni Santi (38).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penusukan korban terjadi pada Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu korban hendak berangkat kerja sebagai buruh bangunan. Sebelum berangkat kerja, korban dan pelaku bahkan sempat sarapan bersama.

Kasubbag Humas Polres Kediri Kota Ipda Nanang mengungkapkan pelaku tega menusuk suaminya karena mendapat bisikan gaib. Keterangan ini didasarkan dari pengakuan pelaku.

ADVERTISEMENT

"Jadi berdasarkan penyelidikan polisi dan Unit PPA Polres Kediri Kota, membenarkan telah terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pelaku yang juga menjadi istri korban mendapat bisikan gaib melukai suaminya sendiri," Kata Nanang. Rabu (29/6/2022).

Sehari dirawat, Riyono pun menyerah. Dia mengembuskan napas terakhir pada Rabu (29/6). "Korban meninggal di rumah sakit setelah sempat mendapat perawatan medis," tambah Nanang.

Pelaku pun akan diperiksa kejiwaannya.Kepada polisi, Santi mengaku menyesal telah menghabisi nyawa suaminya. Dia juga sangat terpukul atas peristiwa itu.

"Pelaku juga mengaku jika dirinya menyesal telah melakukan perbuatan ini dan terpukul akan kejadian ini," tambah Nanang.

Sementara tetangganya menyebut, pasutri ini dikenal hidup harmonis. Santi dan Riyono juga disebut tak pernah punya masalah pernikahan yang cukup serius. Keduanya hidup adem ayem dan saling mencintai.

"Tidak ada apa-apa antara keduanya baik hubungannya sebagai rumah tangga. Bahkan kemarin sebelum kejadian penusukan keduanya ngobrol bareng dengan saya. Tapi entah karena apa hingga terjadi penusukan, " cerita Sukirman kepada detikJatim, Rabu (29/6/2022).

suami bacok istri di ngawiSuami bacok istri di Ngawi/ Foto: Sugeng Harianto

2. Suami Bacok Istri gegara Cemburu Lihat Foto Dicium Pria Lain

Emosi Edi Budiono (40) memuncak saat melihat foto istrinya tengah dicium pria lain. Tanpa pikir panjang, ia langsung membacok istrinya Binti Rokhani (29). Kini, sang istri tengah menjalani perawatan karena mengalami luka parah.

Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya menduga warga Dusun Ngadiluwih, Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar itu cemburu melihat istrinya bermesraan dengan pria lain.

"Baru diduga, ada motif cemburu hingga tega melakukan pembacokan," ujar Winaya saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (30/6/2022).

Motif cemburu pelaku kepada istrinya tersebut, lanjut Winaya, dari keterangan beberapa saksi pihak keluarga. Kecemburuan pelaku memuncak saat pelaku melihat di ponsel korban ada foto mesra dengan pria lain, termasuk saat korban dicium oleh pria lain.

"Dari keterangan beberapa saksi keluarga infonya pelaku cemburu melihat ponsel korban ada foto mesra dengan pria lain," terang Winaya.

Winaya menjelaskan sebelum terjadi pembacokan di rumah orangtua korban, keduanya sempat bertengkar. Pertengkaran tersebut terjadi Rabu sore di rumah Dusun Ngadiluwih, Desa Gemarang Kecamatan Kedunggalar.

Pembacokan ini ternyata dilakukan di depan kedua anak korban. Winaya mengatakan pembacokan dilakukan saat korban dan kedua anaknya menginap di rumah orang tuanya di Desa Wonokerto. Saat dibacok, korban tengah tidur.

Menurut Winaya, pembacokan itu sempat disaksikan kedua anaknya yakni AL (14) dan DV (9). Melihat kejadian itu, kedua anak korban tersebut langsung berteriak histeris.

Orangtua korban, Katiman (69) sebenarnya juga mengetahui peristiwa itu. Namun ia tak sempat mengamankan pelaku karena terlebih dahulu menolong anaknya yang bersimbah darah.

"Jadi saat kejadian sekitar pukul 06.00 WIB tadi pagi itu pembacokan dilakukan di depan anak dan ayah korban. Karena tadi malam ternyata korban menginap di rumah bapaknya. Jadi kedua anak masih di bawah umur dan lokasi kejadian di rumah orang tua korban dan menginap sejak sore kemarin," tutur Winaya.

Winaya menuturkan, usai membacok istrinya, pelaku langsung kabur dengan membawa dua senjata tajam yang digunakan membacok. Namun kedua barang bukti itu telah ditemukan.

Dari hasil penyelidikan Polisi, lanjut Winaya, bahwa pelaku baru bebas sepuluh hari lalu. Pelaku sebelumnya mendekam di Lapas klas 1 Madiun sejak tahun 2016.

"Kasus pembunuhan dukun tahun 2016 dan baru sepuluh hari bebas," beber Winaya.

TKP penusukan istri anak di MalangTKP penusukan istri anak di Malang (Foto: M Aminudin/detikJatim)

3. Suami di Malang Enggan Dicerai Lalu Tusuk Anak-Istri Berkali-kali

BFY (40), suami di Malang tega menusuk istri dan anaknya karena tak terima digugat cerai. Ibu dan anak itu warga Dusun Lemah Duwur, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir

Saat itu istri LW (42) dan anaknya IFC (22) berada di rumah orang tuanya. Tiba-tiba sekitar pukul 14.45 WIB pelaku datang dan langsung marah-marah. Korban dan pelaku kemudian terlibat cekcok.

"Pelaku datang tujuannya ingin membunuh pelapor (istrinya)," tutur Kapolsek Wagir AKP Fajar Rianu.

Karena sudah berniat membunuh istrinya, pelaku kemudian mengeluarkan pisau kecil. Tak lama, pisau itu langsung ditusukkan ke istrinya bertubi-tubi.

"Ditusuk sebanyak kurang lebih 9 kali menggunakan pisau kecil," ujar Fajar.

Mendengar keributan itu, anak perempuan mereka, IFC (22) langsung melerai. Nahas, ia juga terkena tusukan ayah kandung sebanyak sekali. Usai melakukan itu, lanjut Fajar, pelaku langsung kabur. Sedangkan kedua korban langsung melapor ke polisi. Kedua korban juga kini masih dirawat di RS Kanjuruhan.

IFC (22), putri sulung pelaku menceritakan, tragedi berdarah ini berawal saat ibunya menuntut cerai. LW (42), meminta cerai karena diduga suaminya sering menggunakan narkoba, sekaligus berjudi sabung ayam.

Sementara pelaku sehari-harinya tak pernah memiliki pekerjaan. Ditambah BFY (41), juga sering meminta uang kepada istri dan putrinya untuk digunakan membeli barang terlarang itu serta modal judi.

"Sedangkan setiap harinya ayah saya ini tidak bekerja. Hal itulah yang melatarbelakangi ibu saya menjadi tidak betah hidup bersama ayah dan meminta cerai," jelas IFC saat ditemui wartawan, Sabtu (2/7/2022).

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Istri di Probolinggo Pukul Suami Pakai Alu Hingga Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads