Tangan Korban Penganiayaan Senior SMP di Pasuruan Terkilir, Berobat ke Jakarta

Tangan Korban Penganiayaan Senior SMP di Pasuruan Terkilir, Berobat ke Jakarta

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 28 Mar 2022 11:36 WIB
Siswa SMP Advent dianiaya
SMP Advent Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Kondisi salah satu siswa SMP Advent Purwodadi Pasuruan, FG yang dianiaya senior masih terkilir. Dia masih harus menjalani perawatan. FG akhirnya diboyong orang tuanya ke Jakarta untuk meneruskan pengobatan.

Kuasa hukum korban, Tamba Musta Harianja mengatakan tangan FG terkilir dan harus mendapatkan penanganan.

"FG ke Jakarta menjalani pengobatan lanjutan. Mau diurut karena tangan kirinya terkilir. Ibu FG juga berobat karena suaranya habis usai menangis sepanjang hari," kata Tamba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan siswa lainnya yang berinisial DLH sudah kembali ke asrama. Kondisi DLH telah membaik usai gendang telinganya pecah akibat penganiayaan seniornya.

"DLH sementara balik ke asrama dan orang tuanya balik ke Bogor," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dua siswa korban penganiayaan seniornya ini sudah menjalani pengobatan. Mereka juga sudah divisum sebagai salah satu bukti laporan ke Polres Pasuruan.

"Kondisi psikologis kedua korban, saya belum dapat hasil assessment dinas perlindungan anak, Jumat (25/3/2022) mereka melakukan assesment. Korban ini dilanjutkan ke psikolog atau seperti apa, nunggu hasil assessment," terangnya.

Kasus ini bermula saat dua siswa kelas 9 SMP, DLH dan FG dianiaya seniornya. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (19/3/2022) malam. Saat itu, keduanya diculik dari kamar asrama dan dibawa ke suatu tempat, lalu dianiaya.

Ada 9 jenis penganiayaan mulai tendangan, pukulan, cambukan, hingga sundutan rokok di punggung siswa. Orang tua siswa yang mengetahui kejadian ini langsung melapor ke polisi. Mereka menuntut pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sat Reskrim Polres Pasuruan menetapkan dan menahan lima tersangka kasus penganiayaan ini. Mereka yakni AB (18), AK (19), AD (18), SS (18) dan JC (16). Mereka siswa SMA di Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi (Slapur).




(hil/fat)


Hide Ads