9 Saksi Kuatkan Pemecatan Bripda Randy yang Paksa Kekasih Aborsi

9 Saksi Kuatkan Pemecatan Bripda Randy yang Paksa Kekasih Aborsi

Deny Prasetyo - detikJatim
Kamis, 27 Jan 2022 13:38 WIB
Bripda randy dipecat
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko (Foto: Deny Prasetyo)
Surabaya -

Sembilan saksi dihadirkan dalam sidang kode etik Bripda Randy Bagus, tersangka kasus aborsi pada kekasihnya, Novia Widyasari. Dari keterangan saksi, Randy terbukti bersalah dan dipecat dari instansi polri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan hasil sidang kode etik menyebut Bripda Randy mendapat sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

"Dari pemeriksaan terhadap 9 saksi yang dihadirkan oleh Bid Propam Polda Jatim dinyatakan jelas saudara Rendy bersalah," kata Gatot di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (27/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot menambahkan Randy jelas melanggar Peraturan Kapolri nomor 14 tahun 2011.

"Dia jelas melanggar pasal 7 ayat 1 huruf B dan pasal 11 huruf C Perkap 14 tahun 2011 tentang kode etik profesi Polri dan sudah dinyatakan hasil putusannya adalah PTDH," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, dari hasil sidang kode etik, Bripda Randy mendapat sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

"Pada siang ini rekan-rekan sudah menyaksikan bahwa pelaksanaan sidang KKEP terhadap tersangka diduga pelanggar saudara Randy itu sudah diputuskan dalam persidangan tadi pagi sekitar jam 09.00 sampai siang ini," imbuh Gatot.

Kasus ini mencuat usai Novia Widyasari ditemukan meninggal dunia dengan bunuh diri menenggak racun. Novia bunuh diri karena depresi usai diminta Randy menggugurkan kandungannya.

Mahasiswa salah satu Universitas di Malang itu ditemukan meninggal dunia di dekat makam ayahnya di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (2/12/2021) lalu.

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, Polda Jatim akhirnya menetapkan Bripda Randy sebagai tersangka. Randy dijerat Pasal 348 KUHP Juncto 55 KUHP tentang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin, yang ancaman hukumannya 5 tahun penjara.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads