Perbandingan 7 Landmark Kota Surabaya Sekarang dan 10 Tahun Lalu

Aulia Elizabeth Dewi Maharani, Aprilia Devi, An Nisa Maulidiyah - detikJatim
Minggu, 23 Jun 2024 14:31 WIB
Potret perkembangan gedung Balai Pemuda Surabaya dalam Satu Dekade (Foto atas: Google Street View tahun 2014, Foto bawah: Rifki Afifan Pridiasto tahun 2024)
Surabaya -

Dijuluki sebagai Kota Pahlawan, Surabaya memiliki sejumlah landmark yang menggambarkan perjalanan panjang kejayaan kota ini. Keberadaan landmark mencerminkan perkembangan pesat Kota Surabaya sebagai kota metropolitan modern yang tetap menghargai dan melestarikan warisan budayanya.

Tak hanya menawarkan keindahan arsitektur, landmark juga memiliki nilai sejarah yang mendalam dan bermakna. Mulai dari Balai Pemuda hingga pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza yang memiliki cerita unik tersendiri dan menarik untuk digali.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, beberapa landmark Surabaya mengalami perubahan yang cukup signifikan mengikuti perkembangan zaman. Penasaran dengan perbandingan sederet landmark Surabaya selama 10 tahun terakhir? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Perbandingan 7 Landmark Kota Surabaya Kini dan 10 Tahun Lalu

Ditinjau berdasarkan pengamatan melalui Google Street View, berikut 7 perbandingan landmark Kota Surabaya selama 10 tahun terakhir yang terhitung sejak tahun 2014 hingga 2024.


Balai Pemuda Surabaya

Balai Pemuda menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang menyimpan sederet kisah sejarah Kota Surabaya. Pemerintah Surabaya menjadikan gedung Balai Pemuda sebagai bagian dari Alun-alun Kota Surabaya yang di dalamnya terdapat Perpustakaan, Rumah Bahasa, Bus SSCT hingga Tourist Information Center.

Berdiri pada 1970, dulunya gedung Balai Pemuda merupakan pusat perkumpulan orang-orang Belanda yang disebut "De Simpangsche Sociёteit" untuk dijadikan sebagai pusat tempat hiburan dan rekreasi bagi orang-orang Belanda. Pada tahun 1957, gedung ini masih bernama Simpang Societeit.

Ditinjau berdasarkan pengamatan Google Street View, dalam sepuluh tahun terakhir Balai Pemuda mengalami perubahan yang cukup signifikan. Seiring berjalannya waktu, cagar budaya tersebut mengalami beberapa kali renovasi untuk menjaga kondisi bangunan agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

Jika diamati pada tahun 2014-2017, Balai Pemuda masih mempertahankan ciri khas arsitektur kolonial Belanda dengan mengedepankan fungsi utama sebagai jantung aktivitas seni dan budaya kota Surabaya. Namun pada tahun 2018-2021 mulai tampak perubahan di Balai Pemuda. Terbukti dari adanya renovasi dan revitalisasi besar-besaran melalui pembongkaran kompleks Balai Pemuda menjadi kawasan terbuka untuk dijadikan sebagai pusat aktivitas kesenian dan budaya masyarakat selain di dalam gedung.

Dalam rangka menciptakan ruang publik kepada masyarakat, di tahun 2018 Pemkot Surabaya juga menggagas pedestrian proyek basement di bawah kompleks Balai Pemuda yang terhubung ke sisi Jalan Sudarso Timur.

Selain didesain untuk memudahkan pejalan kaki, basement tersebut juga dijadikan sebagai pusat kesenian, perdagangan serta memfasilitasi para pelaku usaha UMKM sentra kuliner. Ditinjau dari Google Street View, live basement tersebut mulai beroperasi dan semakin berkembang pesat sejak tahun 2021 hingga kini.



Simak Video "Video: Kiai Mahrus Aly Lirboyo Penerima Anugerah Adiluhung detikJatim Awards 2025"

(hil/dte)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork