Ada banyak kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang bergelar Doktor Honoris Causa. Mereka mendapat gelar kehormatan tersebut karena jasa-jasanya yang luar biasa.
Gelar kehormatan Doktor Honoris Causa adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap memiliki jasa dan karya luar biasa, baik bagi ilmu pengetahuan maupun umat manusia.
Tidak hanya tokoh yang fokus mengabdi di bidang pendidikan saja, tetapi juga di bidang lainnya, seperti politik maupun agama. Seperti, ketujuh kiai Nahdlatul Ulama berikut yang juga menyandang gelar kehormatan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiai NU Bergelar Doktor Honoris Causa:
Berikut detikJatim telah merangkum 7 kiai Nahdlatul Ulama yang bergelar Doktor Honoris Causa.
1. Dr. (HC) KH Abdurrahman Wahid
![]() |
Dr. (HC) KH Abdurrahman Wahid atau kerap disapa dengan panggilan Gus Dur. Presiden ke-4 Indonesia sekaligus Ketua Umum PBNU tahun 1984-1999 ini setidaknya mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa sebanyak 10 gelar.
Ia mendapat 10 gelar tersebut karena pengabdiannya yang luar biasa di berbagai bidang. Mulai dari bidang politik, ekonomi, manajemen, hingga humaniora. Melansir dari detikEdu, 10 gelar kehormatan tersebut Gus Dur dapatkan dalam kurun waktu 3 tahun atau 2000-2003.
Gelar tersebut diberikan beberapa universitas luar negeri. Gelar Honoris Causa pertama didapatkan dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand pada tahun 2000 di bidang Filsafat Hukum.
Kemudian diikuti beberapa universitas lainnya, seperti Asian Institute of Technology (Bangkok), Pantheon Universitas Sorbonne (Paris), Universitas Chulalongkorn (Bangkok), Universitas Twente (Belanda), dan Universitas Jawaharlal Nehru (India).
Pada rentang tahun 2002-2003, Gus Dur kembali mendapatkan gelar kehormatan tersebut dari Universitas Soka Gakkai (Jepang), Universitas Netanya (Israel), Universitas Konkuk (Korea Selatan), dan Universitas Sun Moon (Korea Selatan).
2. Dr. (HC) KH Sahal Mahfudh
![]() |
Kiai Sahal mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2003. Adapun Kiai Sahal mendapatkan gelar tersebut di bidang fikih sosial.
Salah satu bukti pengabdiannya di bidang tersebut, Kiai Sahal bergabung dalam proyek pengembangan masyarakat oleh LP3ES. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN) pada 1993-2003.
Terlepas dari gelar kehormatan Kiai Sahal, ia juga termasuk salah satu tokoh penting NU. Ia diberi amanah menjadi Rais Aam Syuriah selama 5 tahun yakni mulai tahun 1999-2014.
3. Dr. (HC) KH Ma'ruf Amin
![]() |
Wakil presiden Ma'ruf Amin dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Hukum Ekonomi Syariah. Rais 'Amm PBNU ke-33 Jombang tersebut memperoleh gelar kehormatan semasa menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Gelar tersebut dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2012.
Dalam penganugerahan tersebut, ia turut menyampaikan pidato berjudul Pembaharuan Hukum Ekonomi Syariah dalam Pengembangan Produk Ekonomi Keuangan Kontemporer (Transformasi Fiqh Muamalat dalam Pengembangan Ekonomi Syariah).
4. Prof. Dr. (HC) KH Tholhah Hasan
![]() |
Wakil Rais 'Aam PBNU tahun 2004-2009 itu dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Pendidikan Islam pada tahun 2005. Gelar tersebut didapatkannya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. (HC) KH Hasyim Muzadi
![]() |
Mantan Ketua PBNU Kiai Hasyim Muzadi mendapatkan anugerah gelar Doktor Honoris Causa di bidang Peradaban Islam. Gelar ini dikukuhkan pada tahun 2006 oleh IAIN Sunan Ampel (sekarang UINSA).
Gelar tersebut diberikan kepada Kiai Hasyim Muzadi karena telah berjasa melalui acara yang digelarnya, yakni Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim se-Dunia (ICIS).
6. Dr. (HC) KH Mustofa Bisri
Kiai Ahmad Mustofa Bisri mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di bidang Kebudayaan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2009.
Dalam pengukuhan tersebut, KH Mustofa Bisri menyampaikan orasi berjudul Mengkaji Ulang Beberapa Konsep Keislaman sebagai Mukadimah Reformasi Keberagaman bagi Mengembalikan Keindahan Islam dan Indonesia.
7. Dr. (HC) Ir. KH Salahudin Wahid
![]() |
Terakhir, Gus Sholah, sapaan akrab Kiai Salahudin Wahid, yang juga turut mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa. Ia menerima penghargaan tersebut berkat pengabdiannya. Ia dianugerahi gelar doktor kehormatan khususnya di bidang Manajemen Islam dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2011.
Itulah ketujuh kiai NU yang dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita , peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)