7 Kiai Nahdlatul Ulama Bergelar Doktor Honoris Causa

7 Kiai Nahdlatul Ulama Bergelar Doktor Honoris Causa

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Rabu, 18 Okt 2023 15:34 WIB
Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940  meninggal di Ciganjur, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun)[1] adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.
Gus Dur/Foto: Istimewa/Getty Images
Surabaya -

Ada banyak kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang bergelar Doktor Honoris Causa. Mereka mendapat gelar kehormatan tersebut karena jasa-jasanya yang luar biasa.

Gelar kehormatan Doktor Honoris Causa adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap memiliki jasa dan karya luar biasa, baik bagi ilmu pengetahuan maupun umat manusia.

Tidak hanya tokoh yang fokus mengabdi di bidang pendidikan saja, tetapi juga di bidang lainnya, seperti politik maupun agama. Seperti, ketujuh kiai Nahdlatul Ulama berikut yang juga menyandang gelar kehormatan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiai NU Bergelar Doktor Honoris Causa:

Berikut detikJatim telah merangkum 7 kiai Nahdlatul Ulama yang bergelar Doktor Honoris Causa.

1. Dr. (HC) KH Abdurrahman Wahid

Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940  meninggal di Ciganjur, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun)[1] adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.KH Abdurrahman Wahid/Foto: Istimewa/Getty Images

Dr. (HC) KH Abdurrahman Wahid atau kerap disapa dengan panggilan Gus Dur. Presiden ke-4 Indonesia sekaligus Ketua Umum PBNU tahun 1984-1999 ini setidaknya mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa sebanyak 10 gelar.

ADVERTISEMENT

Ia mendapat 10 gelar tersebut karena pengabdiannya yang luar biasa di berbagai bidang. Mulai dari bidang politik, ekonomi, manajemen, hingga humaniora. Melansir dari detikEdu, 10 gelar kehormatan tersebut Gus Dur dapatkan dalam kurun waktu 3 tahun atau 2000-2003.

Gelar tersebut diberikan beberapa universitas luar negeri. Gelar Honoris Causa pertama didapatkan dari Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand pada tahun 2000 di bidang Filsafat Hukum.

Kemudian diikuti beberapa universitas lainnya, seperti Asian Institute of Technology (Bangkok), Pantheon Universitas Sorbonne (Paris), Universitas Chulalongkorn (Bangkok), Universitas Twente (Belanda), dan Universitas Jawaharlal Nehru (India).

Pada rentang tahun 2002-2003, Gus Dur kembali mendapatkan gelar kehormatan tersebut dari Universitas Soka Gakkai (Jepang), Universitas Netanya (Israel), Universitas Konkuk (Korea Selatan), dan Universitas Sun Moon (Korea Selatan).

2. Dr. (HC) KH Sahal Mahfudh

KH Sahal MahfudhKH Sahal Mahfudh/ Foto: Istimewa (dok. situs Ansor Jepara)

Kiai Sahal mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2003. Adapun Kiai Sahal mendapatkan gelar tersebut di bidang fikih sosial.

Salah satu bukti pengabdiannya di bidang tersebut, Kiai Sahal bergabung dalam proyek pengembangan masyarakat oleh LP3ES. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN) pada 1993-2003.

Terlepas dari gelar kehormatan Kiai Sahal, ia juga termasuk salah satu tokoh penting NU. Ia diberi amanah menjadi Rais Aam Syuriah selama 5 tahun yakni mulai tahun 1999-2014.

3. Dr. (HC) KH Ma'ruf Amin

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) mengenakan pakaian adat Betawi didampingi Ibu Wury Estu Handayani tiba di lokasi Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) mengenakan pakaian adat Betawi didampingi Ibu Wury Estu Handayani tiba di lokasi Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Wakil presiden Ma'ruf Amin dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Hukum Ekonomi Syariah. Rais 'Amm PBNU ke-33 Jombang tersebut memperoleh gelar kehormatan semasa menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Gelar tersebut dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2012.

Dalam penganugerahan tersebut, ia turut menyampaikan pidato berjudul Pembaharuan Hukum Ekonomi Syariah dalam Pengembangan Produk Ekonomi Keuangan Kontemporer (Transformasi Fiqh Muamalat dalam Pengembangan Ekonomi Syariah).

4. Prof. Dr. (HC) KH Tholhah Hasan

KH Tholhah HasanKH Tholhah Hasan/ Foto: Istimewa (dok. keluarga KH Tholhah Hasan)

Wakil Rais 'Aam PBNU tahun 2004-2009 itu dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Pendidikan Islam pada tahun 2005. Gelar tersebut didapatkannya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. (HC) KH Hasyim Muzadi

Tokoh Islam Indonesia dan mantan ketua umum Nahdlatul Ulama (NU) Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi menjadi pembicara dalam diskusi di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (12/10/2014). Diskusi ini mengangkat tema Tokoh Islam Indonesia dan mantan ketua umum Nahdlatul Ulama (NU) Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi menjadi pembicara dalam diskusi di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (12/10/2014). Diskusi ini mengangkat tema "Mengawal Anti Korupsi Pemerintahan Jokowi-JK". Foto: Agung Pambudhy

Mantan Ketua PBNU Kiai Hasyim Muzadi mendapatkan anugerah gelar Doktor Honoris Causa di bidang Peradaban Islam. Gelar ini dikukuhkan pada tahun 2006 oleh IAIN Sunan Ampel (sekarang UINSA).

Gelar tersebut diberikan kepada Kiai Hasyim Muzadi karena telah berjasa melalui acara yang digelarnya, yakni Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim se-Dunia (ICIS).

6. Dr. (HC) KH Mustofa Bisri

KH Mustofa Bisri (Gus Mus)KH Mustofa Bisri (Gus Mus) Foto: Didik DH - 20detik

Kiai Ahmad Mustofa Bisri mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di bidang Kebudayaan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2009.

Dalam pengukuhan tersebut, KH Mustofa Bisri menyampaikan orasi berjudul Mengkaji Ulang Beberapa Konsep Keislaman sebagai Mukadimah Reformasi Keberagaman bagi Mengembalikan Keindahan Islam dan Indonesia.

7. Dr. (HC) Ir. KH Salahudin Wahid

Salahuddin Wahid, Salahudin WahidSalahuddin Wahid Foto: Salahuddin Wahid (Ari Saputra/detikcom)

Terakhir, Gus Sholah, sapaan akrab Kiai Salahudin Wahid, yang juga turut mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa. Ia menerima penghargaan tersebut berkat pengabdiannya. Ia dianugerahi gelar doktor kehormatan khususnya di bidang Manajemen Islam dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2011.

Itulah ketujuh kiai NU yang dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita , peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads