5 Kerangka manusia ditemukan di bagian timur sektor atau retuntuhan istana Bhre Wengker. Salah satunya 1 balita. Ke-5 jasad ditemukan di kedalaman sekitar 1 meter dari permukaan tanah saat ini.
Bekas istana itu persis di sebelah barat makam Dusun Bendo, Desa Kumitir. Tenaga Ahli Paleoantropologi Departemen Antropologi Fisip Unair, Delta Bayu Murti mengatakan 5 kerangka manusia ini akan diuji karbon 14 untuk mengungkap mereka berasal dari tahun berapa.
Hari ini pihaknya mengambil sampel tulang dengan kepadatan bagus dan mengandung kolagen. Sampel bakal dikirim ke Universitas Nasional Australia atau Universitas Nasional Tokyo.
Uji karbon sekaligus untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi 5 jasad manusia dengan istana Bhre Wengker atau istana timur Majapahit. Bahkan, tes DNA juga akan dilakukan terhadap 5 kerangka manusia. Pihaknya akan mengambil sampel dari tulang petrosa.
"Tes DNA penting dilakukan untuk mengetahui 5 kerangka ini mempunyai ikatan keluarga. Juga untuk melacak apakah generasi yang tinggal di sekitar sini berkaitan dengan mereka. Kalau ada yang berkoneksi dengan mereka, artinya anak turun mereka nyebar di sini," ujarnya kepada detikJatim di lokasi ekskavasi, Rabu (9/10/2024).
Ketua Tim Ekskavasi Situs Kumitir 2024 dari Balai Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jatim Muhammad Ichwan menuturkan, penelitian terhadap Situs Kumitir melibatkan beberapa disiplin ilmu. Yaitu ahli geologi dari BRIN untuk menentukan penanggalan situs ini, ahli paleonologi dari Kementerian ESDM menganalisis vegetasi Situs Kumitir pada masa lalu.
Juga ahli geolistrik dari Departemen Geologi Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mencari potensi struktur kuno di bawah tanah, serta ahli paleoantropologi untuk menganalisis temuan 5 kerangka manusia. Ditambah bantuan ekskavasi dari para mahasiswa Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM.
"Hasil semua kajian nantinya kami kompilasi menjadi sebuah laporan yang komprehensif," terangnya.
Tak hanya kerangka manusia, ekskavasi Situs Kumitir 2024 juga menemukan struktur purbakala. Pertama, kelanjutan talud atau pagar sisi utara dan barat istana Bhre Wengker. Seperti diketahui, istana timur Majapahit ini dikelilingi talud berdenah persegi panjang 316x203 meter. Luas situs ini mencapai 64.148 meter persegi.
Kedua, struktur berbahan bata merah kuno di bagian barat daya Situs Kumitir, tepatnya di depan makam Mbah Musthofa. Struktur yang menyerupai tembok tebalnya 100 cm, sedangkan tingginya 80 cm. Bangunan ini menyambung dengan struktur menyerupai lantai di sebelah baratnya dengan lebar sekitar 250 cm. Tinggi struktur ini hanya 3 lapis bata.
Talud sisi barat merupakan gerbang sekaligus benteng istana Bhre Wengker. Posisi gerbang persis di tengah pagar sepanjang 203 meter tersebut. Hanya saja gerbang yang dulunya megah itu sudah tidak utuh lagi. Struktur gerbang yang sudah nampak diapit 2 pilar besar pada sisi utara dan selatan. Jarak antar pilar yang diperkirakan sebagai pipi tangga itu mencapai 12 meter.
Masing-masing pilar tersusun dari bata merah kuno, sepanjang 177 cm, lebar 177 cm dan tinggi yang sudah nampak 65 cm. Di antara pipi tangga tersebut terdapat bangunan tangga yang juga dari susunan bata merah kuno. Struktur tangga yang sudah nampak lebarnya mencapai 12 meter, panjangnya dari barat ke timur sekitar 6 meter. Ketinggian tangga yang berundak menuju ke pintu gerbang sekitar 2,5 meter.
Simak Video "Video: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Reno yang Terbakar di Kwitang"
(abq/fat)