Pemkab Banyuwangi Bangga Raden Ilham Bantu Mitigasi Cuaca di IKN

Pemkab Banyuwangi Bangga Raden Ilham Bantu Mitigasi Cuaca di IKN

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 01 Agu 2024 15:26 WIB
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro, pawang hujan di IKN.
Kanjeng Raden Tumenggung Ilham Triadi Nagoro. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Pemkab Banyuwangi mengapresiasi kerja keras salah satu warganya yang dapat tugas khusus di Ibu Kota Nusantara (IKN). Yakni menjadi pawang hujan untuk mempercepat pembangunan di sejumlah area prioritas.

Plt Kadisbudpar Kabupaten Banyuwangi Taufik Rohman menyatakan kabupaten Banyuwangi bangga karena Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Triadi Nagoro yang merupakan kurator keris di Dinas Pariwisata Banyuwangi dapat kepercayaan besar menjadi bagian dari pembangunan IKN.

"Tentunya kami patut bangga dengan ditunjuknya beliau mengemban tugas itu demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Taufik kepada detikJatim, Kamis (1/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meyakini kapasitas Ilham telah teruji sehingga dirinya pantas mendapatkan tugas itu. Taufik tidak menyebut Ilham sebagai pawang hujan, namun ia menyebut sebagai ahli yang ditunjuk turut berkontribusi dalam upaya memitigasi cuaca.

"Ya ini Tentunya kepercayaan yang luar biasa dari pemerintah pusat kepada Banyuwangi dengan dipilihnya Pak Ilham sebagai salah satu yang istilah kerennya 'mitigasi cuaca' begitu, ya, untuk bisa mengendalikan hujan di IKN," tambah Taufik.

ADVERTISEMENT

Kontribusi Ilham bisa dilihat dari hasil usahanya selama 12 hari di IKN. Dia mengklaim mampu mengendalikan hujan hingga pembangunan 5 rusun 13 lantai berkapasitas 2.000 kepala keluarga bisa dilanjutkan. Sebelumnya, pembangunan proyek itu tersendat karena hujan turun hampir setiap hari.

"Kondisi cuaca setiap hari seperti itu Alhamdulillah setelah 12 hari saya disini gak pernah hujan, tapi cenderung panas malah akhirnya disentil pekerja proyek agar dibiarkan hujan dan biar nggak berdebu," kata Ilham, Rabu (31/7).

Ilham mengungkapkan pandangannya bahwa profesi praktisi seperti dirinya punya tantangan dan tugas tidak hanya soal menghentikan hujan, tetapi juga melibatkan tanggung jawab menjaga keseimbangan alam dan melestarikan tradisi. Dia merasa terhormat mendapat tugas itu.

"Saya merasa terhormat bisa dilibatkan menjadi bagian dari pembangunan di IKN. Ini bukan sekadar kegiatan, tetapi sebuah tantangan untuk melestarikan kearifan lokal yang sudah ada sejak lama sebagai warisan budaya adiluhung. Terbukti dalam setiap ritual yang saya lakukan sebisa mungkin saya berusaha untuk menyelaraskan diri dengan alam, menggunakan pengetahuan yang diwariskan oleh leluhur," jelas Ilham.

Hingga hari ini, Raden Ilham masih berada di IKN untuk penugasan selama 22 hari untuk mendukung upaya tercapainya target pembangunan IKN pada 10 Agustus 2024 mendatang.




(dpe/iwd)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim


Hide Ads