Malam 1 Suro atau 1 Muharram momen istimewa bagi umat Islam di Indonesia. Ada banyak amalan yang bisa dilakukan pada malam tersebut.
Malam 1 Suro (Dalam kalender Jawa Islam) atau malam 1 Muharram (Dalam kalender Islam) jatuh pada hari Sabtu, 6 Juli 2024. Malam penuh makna ini, banyak tradisi dan amalan yang dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam dengan penuh harapan dan doa.
Berikut Amalan-amalan yang Bisa Dikerjakan Saat Malam 1 Suro:
Melansir dari NU Online, terdapat sejumlah amalan yang dapat dilakukan saat malam 1 Suro. Amalan-amalan tersebut di antaranya adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Membaca Doa Awal Tahun
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
Hukum Membaca Doa Awal Tahun
Tidak ada dalil sahih dari Al-Qur'an dan hadis mengenai anjuran membaca doa awal tahun. Namun, sebagian ulama menyandarkan dalil doa awal tahun terhadap dalil tentang berdoa secara umum.
Dalil umum mengenai doa, salah satunya ada dalam surah Ghafir ayat 60. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Artinya: Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.
Dalil tidak hanya berasal dari Al-Qur'an dan hadis, tetapi bisa bersumber dari ijma' ulama, qiyas, maslahat, qaul shahabi, dan lainnya. Dengan begitu, doa awal tahun sah diamalkan dengan bersandar dalil umum untuk anjuran berdoa.
Dalam NU Online juga dijelaskan, doa awal tahun yang biasa dibaca bersumber dari para ulama. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir menukil doa tersebut dari kitab Kanzun Najah was Surur.
Juga dari kitab Al-Fathul Mubin wad Durrut Tsamin karangan Syekh Abdullah bin Muhammad Al-Khayyath Al-Harusyi. Doa awal tahun juga ada dalam kitab kumpulan doa seperti kitab Maslakul Akhyar karya Habib Utsman bin Yahya dan kitab Majmu' Syarif karya Ibnu Watiniyah.
Hukum membaca doa awal tahun di tahun baru dibolehkan, asal tidak meyakininya sebagai sunnah yang bersumber dari Rasulullah SAW pada momen tersebut. Melainkan mempercayainya sebagai permohonan doa secara umum di waktu kapan saja.
2. Memperbanyak Salat
Selain mengerjakan salat wajib, tidak ada salahnya untuk melakukan juga salat sunnah saat malam 1 Suro. Salat sunnah tersebut bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi.
Misalnya, kalau terbangun pada tengah malam, umat Muslim bisa melakukan salat tahajud. Atau, bisa juga mengerjakan salat sunnah sebelum melaksanakan salat wajib.
3. Melakukan Puasa Sunnah
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah berpuasa pada hari pertama Muharram. Puasa Muharram, terutama pada hari Asyura (10 Muharram).
4. Menyambung silaturahim
Silaturahmi adalah amalan yang penting untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat hubungan antar sesama. Pada Malam 1 Suro, dapat menjadi momen untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan tetangga.
Hadits Qudsi riwayat Tirmidzi & Abu Dawud, dikatakan bahwa:
"Siapa yang menyambung silaturahim, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Dan siapa yang memutuskan silaturahim, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya." (HR Tirmidzi & Abu Dawud).
5. Bersedekah
Sedekah adalah amalan yang mulia dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Pada Malam 1 Suro, dapat menjadi momen untuk bersedekah kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum duafa.
6. Memohon Ampun
Bulan Suro atau Muharram bisa jadi sarana untuk umat Muslim memohon ampunan kepada Allah SWT. Umat Muslim juga bisa membaca zikir. Hal ini terdapat pada Surah Al-Azhab ayat 41-42.
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا (42
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
7. Menjenguk Orang Sakit
Apabila ada orang yang dikenal atau ada berita orang sakit yang terjadi pada bulan Suro atau bulan Muharram, sebisa mungkin sempatkan jenguk orang itu. Hal ini juga termasuk salah satu sunnah Nabi.
Meski demikian, kita juga harus memperhatikan etika saat menjenguk orang sakit. Seperti datang tidak dengan banyak orang, tidak mengganggu, hingga membawa buah tangan.
8. Memotong Kuku
Amalan malam 1 Suro yang ditekankan dalam Islam berikutnya ialah memotong kuku. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Lima perkara merupakan fitrah (sesuci) yaitu, memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku."
Berdasarkan hadits tersebut, para ahli fiqih menetapkan bahwa kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan dan kerapian, seperti memotong bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku, termasuk dalam amalan sunnah.
9. Membaca Al-Qur'an
Amalan malam 1 Suro yang dianjurkan dalam Islam berikutnya ialah membaca Al-Quran. Membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an, terutama surat-surat yang memiliki keutamaan khusus, seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
(auh/fat)