Situbondo Dipercaya dari Nama Ksatria Madura yang Tertendang dari Surabaya

Urban Legend

Situbondo Dipercaya dari Nama Ksatria Madura yang Tertendang dari Surabaya

Chuk S Widarsha - detikJatim
Kamis, 14 Mar 2024 14:25 WIB
Pemkab Situbondo
Pendopo Aryo Situbondo (Foto: Chuk S Widarsha)
Situbondo -

Selain sebagai jelmaan nama dari Panarukan, nama Situbondo juga berasal dari nama seorang ksatria pilih tanding dan tak kenal menyerah demi mempersunting puteri cantik ayu. Seperti apa ceritanya?

Konon nama Situbondo merupakan penggalan nama berasal dari Pangeran Aryo Gajah Situbondo, yakni ksatria pilih tanding asal pulau garam Madura.

Dikisahkan, suatu ketika Pangeran Aryo Gajah pergi ke pulau Jawa, tepatnya ke Kadipaten Surabaya. Tujuannya satu, ingin meminang dan mempersunting putri sang Adipati Surabaya yang memang dikenal cantik jelita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantaran belum berkehendak untuk menikahkan sang putri, Adipati Surabaya menolak pinangan Pangeran Aryo Gajah secara halus.

Adipati Surabaya lantas berdalih dapat menerima pinangan Aryo Gajah, bilamana dapat membabat hutan yang berada di bagian timur kadipaten Surabaya.

ADVERTISEMENT

Rupanya, syarat membabat hutan tersebut hanyalah akal-akalan sang Adipati. Karena dia hanya ingin mengulur waktu, untuk selanjutnya akan menyingkirkan Aryo Gajah.

Pada waktu bersamaan, datang keponakan Adipati Surabaya tersebut dari Kediri yang bernama Joko Taruno. Tujuannya sama, ingin meminang dan menyunting sang putri.

Bak gayung bersambut. Adipati Surabaya lantas punya akal. Yaitu Joko Taruno dapat mempersunting sang putri jika dapat mengalahkan Aryo Gajah yang sedang melaksanakan syarat sang Adipati, yakni membabat alas.

Tanpa pikir panjang, Joko Taruno lantas segera pergi ke hutan untuk menemui dan menantang bertarung Aryo Gajah. Namun Joko Taruno tak mampu mengalahkan Aryo Gajah.

Tak kekurangan akal. Joko Taruno lantas juga membuat sayembara. Isinya, barang siapa yang dapat mengalahkan Aryo Gajah, ia akan memberikan separuh harta kekayaannya.

Sayembara Joko Taruno lantas didengar Joko Jumput, putra seorang janda bernama Mbok Rondo Prabankenco. Joko Jumput lantas lantas ikut sayembara itu dan berhasil mengalahkan Aryo Gajah.

Konon, dalam pertarungan tersebut Pangeran Aryo Gajah ditendang jauh ke arah timur hingga sampai ke daerah yang saat ini bernama Situbondo.

"Memang, legenda maupun cerita tentang Pangeran Aryo Gajah Situbondo itu minim sekali bukti tertulisnya," jelas seorang pemerhati sejarah, Tantri Raras Ayuningtyas, saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (14/3/2024).

Tapi dalam ilmu sejarah, terang magister sejarah jebolan UNS Solo ini, folklor atau cerita rakyat maupun legenda dan sejarah lisan yang berlangsung turun temurun dapat dijadikan sumber data rujukan.

"Folklor juga merupakan salah satu sarana dalam penyebaran berbagai tradisi budaya. Meski secara tertulis tak ditemukan bukti autentik," pungkas Tantri Raras.




(sun/iwd)


Hide Ads