Cerita tutur masyarakat menyebut bahwa nama Kecamatan Kebomas di Gresik berhubungan dengan Sunan Giri. Saat itu Sunan Giri dengan karomahnya menunjukkan kumpulan kerbau yang di mata Raja Brawijaya berwarna emas.
Cerita tutur lain menyebut bahwa nama Kebomas tercipta karena saking banyaknya emas yang dikumpulkan sehingga ada sebutan 'emas e sak kebo'(emasnya sebesar kerbau).
Kris Aji salah satu pemerhati sejarah Gresik mengatakan cerita-cerita tersebut memang mengakar di tutur masyarakat. Namun cerita-cerita itu belum terbukti dari segi literatur maupun prasasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kris Aji, nama Kebomas diambil dari banyaknya kerbau di kawasan tersebut pada zaman Giri Kedaton. Saat itu, kerbau merupakan binatang yang digunakan untuk membantu masyarakat baik sebagai transportasi maupun menggarap sawah.
"Karena begitu banyak jasanya, banyak manfaatnya, Sunan Giri menyebut kerbau-kerbau ini sangat berharga layaknya seperti emas. Ini yang logis," kata Krisaji kepada detikJatim, Kamis (14/12/2023).
Kris Aji menambahkan Sunan Giri memberikan sebutan Kebo Emas untuk menghargai hewan kerbau di wilayahnya. Harga seekor kerbau itu layaknya seperti emas sehingga patut dihargai, patut dihormati, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Kalau saat ini, setelah Giri Kedaton itu kan ada Kerajaan Mataram. Di mana saat ini kerajaan itu berada di Yogyakarta. Mereka itu sangat menghargai kerbau, sampai ada Kebo Bule disebut Kiai Slamet. Itu sebagai bentuk penghargaan, dianggap keramat, dianggap sakti. Tapi semua itu kan anggapan mereka saja," tambahnya.
Menurut Kris Aji, kearifan lokal tersebut karena kerbau mempunyai nilai besar sebagai alat transportasi, sebagai sarana yang membantu petani, dan sebagainya. Terlebih, saat itu masyarakat banyak yang bergantung akan kerbau untuk mata pencaharian.
"Bagaimanapun ini menjadi kearifan lokal. Tentu banyak cerita legenda atau cerita lainnya yang beredar di masyarakat, jadi tetap kita hormati," kata Kris Aji.
"Itu legenda yang saya tahu. Tapi kalau cerita secara logis ya karena kerbau itu sangat berharga saat itu, makanya disebut Kebomas," pungkas Kris Aji.
(sun/iwd)