Kebomas merupakan nama salah satu kecamatan di Gresik. Kebomas dengan lokasinya yang strategis menjadi salah satu pusat perekonomian di Kota Pudak tersebut.
Selain itu, Kebomas juga menjadi pusat pemerintahan karena kantor Pemkab Gresik, kantor dinas, serta pelayanan pubik banyak berdiri di sana.
Ada cerita menarik di balik nama Kebomas yang secara letterlijk atau harfiah mempunyai arti kerbau berwarna emas. Namun sebutan itu dulu bukan sebutan sesungguhnya. Masyarakat Gresik zaman dulu menyebut kebo bule sebagai kebo emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dulu masyarakat itu menyebut kebo bule dengan kebo emas. Cerita tersebut berkaitan dengan karomah yang dimiliki Sunan Giri," ujar Kepala Disparekrafbudpora Gresik Saifudin Ghozali kepada detikJatim, Kamis (14/12/2023).
![]() |
Ghozali menjelaskan, pada masa kerajaan Giri Kedaton, Sunan Giri memiliki keinginan untuk menyebarkan agama Islam di Bumi Majapahit. Namun, Raden Brawijaya selaku Raja Majapahit kala itu ingin membuktikan kerajaan yang dipimpin oleh Sunan Giri dengan mendatangi kerajaannya.
"Kedatangan Raden Brawijaya ini untuk melihat seberapa pantas kerajaan Giri Kedaton yang dipimpin Sunan Giri. Ia sendiri ingin membuktikan kekayaan Giri Kedaton," jelas Ghozali.
Raden Brawijaya pun mendatangi Giri Kedaton. Saat berada di Giri Kedaton, Raden Brawijaya diperlihatkan dengan kekayaan kerajaan Giri Kedaton secara kasat mata. Tepatnya, saat melihat di sekitar danau yang terdapat puluhan kerbau.
"Berkat kesaktian Sunan Giri, kerbau-kerbau itu terlihat layaknya kerbau berwujud emas. Raden Brawijaya pun takjub dan mengakui kebesaran Kerajaan Giri Kedaton," bebernya.
"Itu menurut versi di masyarakat," kata Ghozali.
Sementara itu menurut pemerhati sejarah, Kris Aji, ada cerita lain lagi mengenai asal usul nama Kebomas. Cerita itu berawal dari masyarakat Giri Kedaton yang mengumpulkan emas. Setelah terkumpul, gundukan emas tersebut disebut warga bahwa besarnya sebesar kerbau.
"Jadi waktu itu ada emas yang dikumpulkan warga hingga menggunung. Entah untuk kemaslahatan umat atau untuk pembangunan saya tidak tahu itu. Namun, karena banyaknya emas, warga menyebut emas e sak kebo (emasnya sebesar kerbau). Tapi bukan berarti emasnya gedene sak kebo temenan, enggak. Kayak hiperbola gitu," tambahnya.
Meski demikian, peristiwa itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Sebab selama ini masih belum ada literatur yang menunjukkan gunungan emas atau kebo berwarna emas di Gresik.
Ghozali sendiri menambahkan dari legenda cerita yang beredar membuat kawasan itu dikenal sebagai daerah bernama Kebomas. Bahkan, saking hebatnya kisah tersebut, simbol kerbau berwarna emas dijadikan lambang khusus bagi pemerintahan dan instansi di Kabupaten Gresik.
"Salah satunya logo milik BUMN produsen pupuk. Yakni PT Petrokimia Gresik," terangnya.
Lambang tersebut sebagai bentuk penghargaan perusahaan kepada wilayah domisili, yakni Kecamatan Kebomas. Yang juga merupakan simbol sahabat bagi para petani.
"Kebo sendiri memiliki sifat loyalitas, tidak buas, pemberani, dan giat bekerja," pungkas Ghozali.
(sun/iwd)