Melihat Tradisi Tiban, Ritual Adu Pecut Minta Hujan di Trenggalek

Melihat Tradisi Tiban, Ritual Adu Pecut Minta Hujan di Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 29 Sep 2023 20:35 WIB
tradisi tiban untuk minta hujan
Tradisi tiban untuk minta hujan di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin)
Trenggalek -

Ratusan warga Trenggalek menggelar tradisi tiban atau adu pecut di Lapangan Gumbregah, Jajar, Gandusari. Tradisi ini konon sebagai ritual untuk meminta hujan.

Dalam tradisi tiban, dua pemain dipersenjatai diri dengan pecut atau cemeti yang terbuat dari lidi batang aren. Diiringi musik gamelan para pemain saling sabet secara bergiliran. Cambukan yang melukai bagian tubuh pemain seakan tak dirasa.

"Ini adalah tradisi tiban, tradisi ini dikenal sebagai ritual untuk meminta hujan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tapi tiban kali ini kami gelar dalam rangka camp pemuda lintas iman," kata Kepala Desa Jajar, Imam Mukaryanto Edi, Jumat (29/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

tradisi tiban untuk minta hujanDalam tradisi Tiban, dua orang harus saling sabet pecut dari lidi batang aren (Foto: Adhar Muttaqin)

Menurut Imam, tradisi tiban rutin digelar masyarakat di desanya pada saat musim kemarau yang berkepanjangan. Tradisi tersebut juga sebagai hiburan para petani sambil menunggu musim tanam tiba.

"Kalau yang rutin itu digelar pada bulan Oktober," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meskipun terlibat saling cambuk, para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Trenggalek dan Tulungagung tersebut tidak ada rasa dendam maupun permusuhan.

"Yang ada justru persahabatan," imbuhnya.

Imam berharap pagelaran tiban tersebut tetap lestari sebagai salah satu warisan budaya masyarakat. "Juga menjadi hiburan," jelas Imam.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads